Komisaris Uni Eropa (UE) untuk Keadilan dan Hak Asasi Manusia Viviane Reding mengancam akan mengakhiri perjanjian berbagi data dengan AS menyusul terungkapnya aktivitas pengawasan yang dilakukan badan mata-mata AS, menurut sebuah laporan media.
AS harus menyesuaikan aktivitas pengawasannya agar sesuai dengan undang-undang UE dan mengizinkan ganti rugi hukum di pengadilan AS bagi warga Eropa yang haknya mungkin telah dilanggar, The Guardian mengutip pernyataan Viviane Reding pada hari Selasa.
Reding bernegosiasi dengan AS mengenai konsekuensi skandal NSA.
Reding mengatakan perusahaan-perusahaan Eropa harus bersaing secara setara dengan perusahaan-perusahaan Amerika, kata laporan itu.
AS semakin mendapat kecaman dan tekanan dari masyarakat internasional sejak bulan Juni setelah mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA) Edward Snowden mengungkap rahasia program mata-mata besar-besaran yang memantau panggilan telepon global dan komunikasi internet dengan dalih memerangi terorisme.
Sekutu AS di Eropa gempar atas laporan media bahwa badan intelijen AS telah memantau komunikasi Kanselir Jerman Angela Merkel dan puluhan juta panggilan telepon di Perancis dan Spanyol.
Pemerintah Jerman telah menyatakan kemarahannya terhadap kemungkinan penyadapan telepon Merkel oleh intelijen AS, dan mengatakan bahwa hal itu akan menjadi “pelanggaran kepercayaan yang serius” jika hal itu benar adanya.
Komisaris Uni Eropa (UE) untuk Keadilan dan Hak Asasi Manusia Viviane Reding mengancam akan mengakhiri perjanjian berbagi data dengan AS menyusul terungkapnya aktivitas pengawasan yang dilakukan badan mata-mata AS, menurut sebuah laporan media. AS harus menyesuaikan aktivitas pengawasannya agar dapat mematuhi kebijakan tersebut. dengan hukum UE dan memungkinkan adanya ganti rugi di pengadilan AS bagi warga Eropa yang haknya mungkin telah dilanggar, The Guardian mengutip ucapan Viviane Reding pada hari Selasa. Reding sedang bernegosiasi dengan AS mengenai konsekuensi skandal NSA. Reding mengatakan bahwa dunia usaha di Eropa perlu bersaing secara setara dengan pesaing Amerika, kata laporan itu. AS semakin mendapat kecaman dan tekanan dari masyarakat internasional sejak bulan Juni setelah mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA) Edward Snowden mengungkap rahasia program mata-mata besar-besaran yang memantau telepon di seluruh dunia. panggilan telepon dan komunikasi internet dengan dalih memerangi terorisme. Sekutu AS di Eropa gempar atas laporan media bahwa badan intelijen AS telah memantau komunikasi Kanselir Jerman Angela Merkel dan puluhan juta panggilan telepon di Perancis dan Spanyol. Pemerintah Jerman telah menyatakan kemarahannya terhadap kemungkinan penyadapan telepon Merkel oleh intelijen AS, dan mengatakan bahwa hal itu akan menjadi “pelanggaran kepercayaan yang serius” jika hal itu benar adanya.