KIEV: Uni Eropa hari ini menangguhkan sanksi baru terhadap Moskow menjelang pertemuan puncak untuk membatalkan rencana perdamaian di Ukraina yang bertujuan mengakhiri pertumpahan darah selama 10 bulan.
Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengatakan UE akan menunda penerapan sanksi individu baru untuk meningkatkan peluang keberhasilan pada pertemuan puncak empat negara yang direncanakan pada Rabu di Minsk.
“Inisiatif perdamaian terbaru menunjukkan bahwa segala sesuatunya sudah mulai bergerak,” kata Fabius di Brussels.
Prinsip sanksi akan dipertahankan, namun penerapannya akan tergantung pada situasi.
Para menteri luar negeri Uni Eropa secara resmi menandatangani penambahan 19 orang lagi ke dalam daftar sanksi atas dugaan dukungan Moskow terhadap separatis pro-Rusia di Ukraina.
Pengumuman tersebut disampaikan ketika para pejabat dari Ukraina, Rusia, Jerman dan Perancis dijadwalkan mengadakan pembicaraan persiapan di Berlin menjelang harapan pertemuan di ibu kota Belarusia untuk memajukan perjanjian perdamaian baru.
Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa “sejumlah poin” masih perlu diselesaikan sebelum pertemuan dapat dilaksanakan.
Kanselir Jerman Angela Merkel terbang ke Washington hari ini untuk membahas inisiatif perdamaian yang ditengahi Eropa dengan Presiden AS Barack Obama di tengah ketegangan yang terjadi saat ini.
tekanan diplomatik untuk menghentikan konflik yang meningkat ketika Gedung Putih mempertimbangkan untuk memasok senjata ke Kiev.
Tawaran perdamaian terbaru ini dipandang sebagai upaya terakhir untuk menghentikan pertumpahan darah yang meningkat di Ukraina timur yang telah merenggut sedikitnya 5.400 nyawa sejak April.
Berdasarkan perjanjian perdamaian yang disepakati di Minsk pada bulan September, rencana baru tersebut dapat memperluas kendali pemberontak atas wilayah yang telah mereka rebut dalam beberapa pekan terakhir, meskipun Kiev bersikeras bahwa garis demarkasi yang disepakati pada bulan September tidak boleh dipindahkan.
Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan usulan tersebut mencakup pembentukan zona demiliterisasi sepanjang 50-70 kilometer (31-44 mil) di sekitar garis depan saat ini.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Martin Schaefer mengatakan tujuan perundingan Minsk adalah “gencatan senjata untuk mengakhiri pertumpahan darah dan dengan demikian menciptakan ruang dan waktu untuk perundingan politik”.
Permasalahan yang dibahas mencakup pertanyaan mengenai tingkat otonomi daerah dan pemilihan umum di masa depan di wilayah yang dikuasai pemberontak, kata Schaefer.
Pertempuran baru dalam 24 jam terakhir antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia telah menyebabkan sedikitnya 11 warga sipil dan sembilan tentara Ukraina tewas, kata Kiev.
Militer Ukraina mengatakan 1.500 tentara Rusia dan konvoi perangkat keras militer melintasi negara itu selama akhir pekan.