Negara Karibia, Trinidad dan Tobago, yang sekitar 40 persen dari 1,3 juta penduduknya merupakan keturunan India, akan segera mendirikan Yayasan Vivekananda untuk menghormati mendiang filsuf-santo India yang ulang tahun kelahirannya ke-150 dirayakan tahun ini.

Ide ini merupakan gagasan Komisaris Tinggi India, Malay Mishra, dan diusulkan untuk diwujudkan pada bulan September.

Pada seminar internasional “Satu Dunia: Satu Realitas” yang diadakan di sini, Indrani Rampersad, mantan kolumnis The Guardian, mengatakan Swami Vivekananda membawa “ide-ide revolusioner” ke meja global agama dan spiritualitas ketika non-Kristen dianggap sebagai “kafir dan barbar” .

“Swami Vivekananda menantang umat untuk keluar dari pelindung keagamaan yang mengisolasi mereka dari orang-orang yang berbeda, pelindung yang mengecualikan orang lain melalui pemikiran yang penuh kekerasan, retorika yang penuh kekerasan, dan tindakan yang penuh kekerasan.”

Ia mengatakan Vivekananda merupakan sosok yang revolusioner dalam membedakan antara spiritualitas dan agama, dan menunjukkan bagaimana semangat ilmiah juga dapat diterapkan pada agama Hindu.

“Dengan menyoroti keilahian yang melekat pada manusia, Vivekananda menghidupkan kembali etika Hindu dan rasa moralitas. Dia menyoroti pemujaan kepada Tuhan dengan pelayanan kepada umat manusia. Dia menunjukkan bahwa kesatuan budaya India adalah kekuatannya dan didasarkan pada spiritualitas.”

Utusan India Mishra mengatakan Swami Vivekananda adalah sosok yang menginspirasi masyarakat India serta di tempat-tempat seperti AS, Inggris dan Jepang dengan kata-kata sederhana namun kuat, “Saya Ilahi”.

Mishra menghimbau para pemuda untuk membaca tulisan Swami Vivekananda karena kata-katanya “dinamis dan penuh api dan energi”.

Pastor Anthony Bhaskar dari Gereja Moruga RC mengatakan filosofi dasar Vedanta dan Kristen telah menyatu pada satu tingkat.

“Kerajaan Tuhan adalah cinta, kedamaian, kesabaran dan kebaikan dan semua jalan keagamaan mengarah pada keselamatan, atau moksha atau nirwana… kebahagiaan abadi dan itulah realitas tertinggi,” kata Bhaskar.

Rampersad Parasram, ketua perayaan 150 tahun kelahiran Swami Vivekaanda, mengatakan: “Pesan keilahian yang melekat dalam diri kita semua, terlepas dari diskriminasi kelas, kasta atau kepercayaan, menyatakan bahwa kita harus saling merangkul dan menciptakan sebuah dunia di mana meskipun ada keberagaman, kita dapat meruntuhkan tembok prasangka dan bekerja sama menuju keselamatan yang merupakan tujuan utama kelahiran manusia.”

Penjabat Rektor Universitas Trinidad dan Tobago, Fazal Ali, mengatakan manusia harus menghadapi ziarah eksternal dan internal.

“Manusia harus berupaya menuju realisasi diri karena hal ini sangat penting bagi kemanusiaan,” kata Ali.

bocoran slot gacor hari ini