MOSKOW: Tokoh oposisi Suriah bertemu di Moskow hari ini sebagai bagian dari upaya baru yang dikoordinasikan Rusia untuk mengakhiri perang di Suriah, namun hanya sedikit yang berharap adanya terobosan. Beberapa tokoh oposisi terkemuka menolak untuk bergabung dalam perundingan empat hari tersebut dan Presiden Suriah Bashar al-Assad juga meragukan inisiatif Moskow akan membuahkan hasil.

Namun demikian, anggota pemerintahannya diperkirakan akan bergabung dalam perundingan tertutup pada akhir minggu ini. Diplomat terkemuka Rusia Sergei Lavrov mengatakan tujuan diskusi dua hari pertama adalah untuk “menyediakan platform bagi oposisi Suriah sehingga mereka dapat mengembangkan pendekatan bersama dalam perundingan dengan pemerintah.”

“Kami berencana setelah dua hari kontak antara warga Suriah di Moskow, perwakilan pemerintah Suriah akan bergabung dengan oposisi, sekali lagi hanya untuk menjalin kontak pribadi,” katanya dalam pernyataan yang disiarkan televisi hari ini.

Wakilnya Mikhail Bodganov mengatakan bahwa hingga 30 anggota oposisi Suriah dapat bergabung dalam perundingan tersebut dan Lavrov mungkin akan bertemu dengan anggota oposisi pada hari Rabu “jika ada suasana hati yang konstruktif”. Lavrov mengatakan pertemuan di Moskow adalah bagian dari proses yang bertujuan memulai kembali perundingan yang ditengahi PBB untuk mengakhiri perang saudara selama hampir empat tahun yang telah merenggut lebih dari 200.000 nyawa sejak 2011.

Dua putaran perundingan sebelumnya di Jenewa berakhir tanpa hasil. Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar Jaafari, akan memimpin tim pemerintah yang akan bergabung dalam pembicaraan pada hari Rabu. Rusia, pendukung paling kuat pemerintahan Assad, berharap untuk meningkatkan kredibilitasnya sebagai mediator diplomatik sementara Rusia sendiri sedang berselisih dengan Barat mengenai konflik di Ukraina.

Kelompok oposisi utama, Koalisi Nasional, tidak menghadiri perundingan di Moskow, meskipun lima anggotanya akan berpartisipasi dalam kapasitas pribadi.

“Setiap pembicaraan harus diadakan di negara netral dan diawasi oleh PBB,” kata seorang sumber di koalisi menjelang perundingan, merujuk pada status Rusia sebagai sekutu utama Assad. Assad juga tampaknya menolak inisiatif Rusia.

Dia mengatakan kepada majalah Foreign Affairs dalam sebuah wawancara yang diterbitkan hari ini bahwa beberapa oposisi Suriah yang menghadiri pembicaraan tersebut adalah “boneka” yang dibayar oleh Qatar, Arab Saudi atau negara-negara Barat termasuk Amerika Serikat, sementara yang lain “tidak mewakili siapa pun di Suriah.” “Anda harus memisahkan kelompok nasional (oposisi) dan kelompok boneka. Tidak setiap dialog akan membuahkan hasil.”

Togel Hongkong