Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS telah mencapai kesepakatan mengenai revisi resolusi yang mengizinkan tindakan militer di Suriah, menetapkan batas waktu dan melarang pasukan darat AS di negara yang dilanda perang tersebut.
Rancangan tersebut, yang disetujui pada hari Selasa oleh ketua komite Robert Menendez dan anggota Partai Republik Bob Corker, menetapkan batas waktu 60 hari untuk aksi militer AS di Suriah dengan opsi perpanjangan 30 hari.
Resolusi tersebut juga menyatakan bahwa tidak ada pasukan AS yang akan dikerahkan untuk operasi tempur di Suriah, lapor Xinhua.
Menendez mengatakan komite dapat mengadakan pemungutan suara mengenai resolusi tersebut pada hari Rabu.
“Dengan perjanjian ini, kita selangkah lebih dekat untuk memberikan wewenang kepada presiden untuk bertindak demi kepentingan keamanan nasional kita,” ujarnya.
Rancangan tersebut akan menggantikan rancangan yang diperkenalkan oleh pemerintahan Obama pada akhir pekan lalu untuk meminta persetujuan Kongres guna memulai serangan militer terbatas terhadap Suriah atas dugaan penggunaan senjata kimia di luar Damaskus pada 21 Agustus.
Washington menganggap pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan itu, yang menurut intelijen AS memakan korban 1.429 jiwa, termasuk 426 anak-anak.
Pemerintahan Obama sedang mempersiapkan kampanyenya untuk membujuk anggota parlemen agar mendukung tindakan militernya di Suriah, dengan alasan perlunya menghalangi pemerintah Suriah untuk menggunakan senjata kimia lebih lanjut, dan negara-negara jahat lainnya agar tidak menggunakan senjata pemusnah massal.
Beberapa anggota parlemen mengeluh bahwa resolusi asli pemerintahan Obama yang mengizinkan penggunaan kekuatan terhadap Suriah terlalu luas dan dapat menyebabkan keterlibatan AS dalam konflik terbuka.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Luar Negeri Chuck Hagel memberikan kesaksian di depan Komite Hubungan Luar Negeri Senat pada hari Selasa tentang serangan militer terhadap Suriah, dan menegaskan bahwa tidak adanya tindakan akan merusak kredibilitas AS dan membahayakan sekutu-sekutunya di kawasan, seperti Israel dan Turki. .
“Ini bukan waktunya untuk melakukan isolasi mandiri… Kita telah bersuara menentang kengerian yang tak terkatakan. Sekarang kita harus berdiri dan bertindak,” kata Kerry kepada anggota parlemen.
Kemungkinan AS akan mendaratkan senjata kimianya di Suriah adalah salah satu elemen penting dalam sidang tersebut, setelah Kerry secara singkat mengusulkan sebuah skenario di mana pasukan AS mungkin harus mengambil senjata kimia dari tangan kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaeda.
Namun Kerry segera menarik kembali pernyataannya, dengan mengatakan ia ingin “jelas” bahwa pemerintah akan setuju untuk merevisi resolusi Suriah sehingga pasukan AS “tidak memiliki kapasitas” dalam perang saudara di Suriah.