LAHORE: Pemimpin kelompok militan anti-Syiah yang berada di balik beberapa serangan sektarian terburuk di Pakistan tewas dalam baku tembak dengan polisi pada hari Rabu, kata pihak berwenang.
Malik Ishaq ditembak mati bersama beberapa pemimpin senior Laskhar-e-Jhangvi (LeJ) lainnya di provinsi timur Punjab.
Sudah lama dianggap dekat dengan al-Qaeda dan baru-baru ini dituduh mengembangkan hubungan dengan kelompok ISIS, LeJ memiliki reputasi sebagai salah satu kelompok militan paling kejam di Pakistan.
Ishaq, yang telah keluar masuk tahanan polisi selama beberapa tahun terakhir, ditangkap pada hari Sabtu dan terharu ketika para loyalis menyerang konvoi di Muzaffargarh, kata seorang perwira polisi senior yang ikut serta dalam bentrokan tersebut kepada AFP tanpa mau disebutkan namanya.
Polisi kembali dan dalam bentrokan itu Ishaq, kedua putranya dan 11 orang lainnya tewas, sementara enam polisi terluka, katanya.
Menteri Dalam Negeri Punjab Shuja Khanzada mengonfirmasi kepada AFP bahwa Ishaq dan “13 militan sektarian lainnya, termasuk dua putranya”, tewas pada Rabu dini hari.
Perwira polisi senior lainnya mengatakan serangan itu terjadi setelah Ishaq dan kader LeJ lainnya dibawa untuk menemukan bahan peledak.
Barang-barang yang disimpan itu termasuk “tiga pendingin air yang penuh dengan bahan peledak, detonator, sebuah Kalashnikov, beberapa senapan dan ratusan peluru,” kata pejabat polisi yang tidak mau disebutkan namanya itu kepada AFP.
“Setelah pemulihan, ketika polisi kembali, sekitar jam 3 pagi, lebih dari selusin teroris menyerang konvoi dan mencoba menyelamatkan Ishaq dan lainnya,” kata petugas polisi tersebut.
Dia mengatakan keenam militan yang ditahan polisi tewas bersama delapan penyerang, sementara beberapa calon penyelamat melarikan diri.
Mushtaq Rasoor, kepala dokter di Rumah Sakit Distrik Muzaffargarh yang dikelola pemerintah, membenarkan menerima 14 jenazah.
Belum ada reaksi langsung dari LeJ, namun pertemuan dengan polisi di Pakistan sering dipandang dengan kecurigaan.
Ishaq menjadi terkenal karena retorika anti-Syiahnya dan dituduh mendalangi puluhan serangan terhadap kelompok minoritas.
LeJ telah mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan paling brutal terhadap minoritas Syiah dalam sejarah Pakistan baru-baru ini, termasuk pemboman pada bulan Januari 2013 di kota Quetta di barat daya yang menewaskan lebih dari seratus anggota kelompok minoritas Syiah Hazara.
Pada bulan Februari 2013, LeJ mengaku bertanggung jawab atas serangan lain di lingkungan yang sama yang menewaskan sekitar 80 anggota komunitas Hazara.