PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA: Perdana Menteri Inggris David Cameron meminta kerja sama dari Presiden Iran Hassan Rouhani melawan para jihadis di Suriah dalam pertemuan pertama antara para pemimpin negara tersebut dalam 35 tahun.
Juru bicara Downing Street kemarin mengatakan bahwa Cameron dan Rouhani sepakat bahwa “semua negara di kawasan harus berbuat lebih banyak untuk menghentikan dukungan bagi semua kelompok teroris, termasuk dukungan finansial”, namun tidak mengumumkan kerja sama yang lebih erat.
“Perdana Menteri dan Presiden telah memperhatikan ancaman ISIS terhadap seluruh wilayah,” kata juru bicara Inggris, menggunakan akronim dari Negara Islam Irak dan Levant (ISIS), yang kemudian berganti nama menjadi kelompok Negara Islam (ISIS). .
Ini adalah pertemuan pertama antara perdana menteri Inggris dan presiden Iran sejak revolusi Islam tahun 1979, dan berlangsung di misi Inggris untuk PBB di sela-sela Majelis Umum.
Rouhani mengunggah dua foto dirinya bersama Cameron dan menulis di Twitter: “Satu jam dialog konstruktif dan pragmatis, pandangan baru.”
“Pertemuan pertama antara kepala negara Inggris dan Iran dalam 35 tahun,” tulisnya. Cameron adalah kepala pemerintahan Inggris. Ratu Elizabeth II adalah kepala negara.
Pada hari Senin, Rouhani mengatakan orang-orang di wilayah tersebut “membela diri mereka sendiri… melawan teroris” dan Iran akan membantu. Presiden AS Barack Obama kemarin berupaya menggalang dukungan internasional secara luas terhadap serangan udara pimpinan AS untuk mengalahkan kelompok jihad di Irak dan Suriah.
Amerika Serikat dan sekutu Arabnya melancarkan serangan pertama terhadap militan ISIS di Suriah pada hari Selasa, memperluas aksi yang telah dipimpin AS terhadap para jihadis di Irak sejak awal Agustus. Inggris dan Perancis telah mengambil tugas untuk mencoba memenangkan kerja sama yang lebih besar dari Iran melawan ISIS.
Teheran, yang biasanya menentang kehadiran AS di Timur Tengah, kini menerima tindakan AS di Irak, tempat yang juga dihadapi ISIS.
Namun mereka juga merupakan pendukung kuat rezim Suriah, yang memerangi kelompok pemberontak lainnya, beberapa di antaranya berasal dari Amerika Serikat, yang semuanya dianggap sebagai “teroris”.
Cameron menyambut baik dukungan Iran terhadap pemerintahan baru di Irak dan upayanya untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih inklusif.
“Dia berpendapat bahwa pendekatan serupa diperlukan di Suriah, untuk mendorong transisi menuju pemerintahan baru yang mampu mewakili seluruh warga Suriah,” kata juru bicara Downing Street.