Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina pada hari Rabu mengecam Pakistan atas tanggapannya terhadap eksekusi pemimpin Jamaat-e-Islami dan penjahat perang Abdul Quader Mollah, sebuah laporan media mengatakan.

“Dengan mengesahkan resolusi tersebut di majelis nasional, Pakistan membuktikan bahwa mereka tidak pernah menerima kemenangan Bangladesh dalam Perang Pembebasan tahun 1971, dan mereka masih memiliki sekutu di Bangladesh,” kata Hasina, menurut The Daily Star.

Majelis nasional dan provinsi Pakistan mengeluarkan resolusi pada hari Senin yang menyatakan keprihatinan atas hukuman gantung Mollah.

Pada hari Selasa, Kementerian Luar Negeri Bangladesh memanggil Komisaris Tinggi Pakistan Mian Afrasiab Mehdi Hashmi Qureshi dan mengajukan “protes keras” atas tindakan Islamabad.

Menteri Dalam Negeri Pakistan Chaudhry Nisar Ali Khan sebelumnya menyatakan kesedihan dan keprihatinan mendalam atas eksekusi Mollah.

Para pengunjuk rasa membakar bendera Pakistan di Bangladesh

Para pengunjuk rasa di Bangladesh membakar bendera Pakistan pada hari Rabu dan menuntut pemecatan komisaris tinggi Pakistan menyusul tanggapan Islamabad terhadap eksekusi pemimpin Jamaat-e-Islami dan penjahat perang Abdul Quader Mollah.

Sejumlah pengunjuk rasa berkumpul di luar Komisi Tinggi Pakistan di kawasan diplomatik Gulshan di Dhaka pada Rabu malam setelah menerobos pagar kawat berduri yang ditempatkan di luar komisi tinggi tersebut, Xinhua melaporkan.

Sebuah sepatu juga dilemparkan ke misi Pakistan di Bangladesh.

Hampir 1.000 aktivis meneriakkan slogan-slogan anti-Pakistan.

Setidaknya tujuh orang, termasuk pemimpin kelompok pengunjuk rasa, Ganajagoron Moncha, terluka dalam bentrokan dengan aparat penegak hukum.

Polisi kemudian mengusir para pengunjuk rasa dari gerbang komisi tinggi.

Ganajagoron Moncha mengumumkan unjuk rasa ke Komisi Tinggi Pakistan pada hari Selasa untuk memprotes campur tangan Islamabad dalam eksekusi Mollah.

Mollah, Asisten Sekretaris Jenderal Partai Jamaat-e-Islami Bangladesh, digantung pada 12 Desember karena kejahatan terhadap kemanusiaan dalam Perang Pembebasan Bangladesh tahun 1971.

Majelis nasional dan provinsi Pakistan mengeluarkan resolusi pada hari Senin yang menyatakan keprihatinan atas hukuman gantung Mollah.

Pada hari Selasa, Kementerian Luar Negeri Bangladesh memanggil Komisaris Tinggi Pakistan Mian Afrasiab Mehdi Hashmi Qureshi dan mengajukan “protes keras” atas tindakan Islamabad.

Menteri Dalam Negeri Pakistan Chaudhry Nisar Ali Khan mengungkapkan kesedihan dan keprihatinan mendalam atas eksekusi Mollah pada hari Jumat.

Bangladesh memperoleh kemerdekaan dari Pakistan pada tahun 1971 setelah perang selama sembilan bulan. Jamaat-e-Islami Bangladesh dengan Mollah sebagai pemimpinnya memihak Pakistan selama perang.

Sekitar tiga juta warga Bangladesh tewas dalam perang tersebut.

sbobet mobile