MONTABAUR: Kopilot Germanwings yang menerbangkan Airbus-nya ke lereng gunung Prancis, menewaskan 150 orang di dalamnya, menderita depresi berat, sebuah surat kabar Jerman melaporkan hari ini, menimbulkan pertanyaan baru tentang bagaimana ia diizinkan terbang
Perekam suara kotak hitam menunjukkan bahwa Andreas Lubitz, 27, mengunci kaptennya di luar kokpit pada hari Selasa dan dengan sengaja mengirim Penerbangan 4U 9525 ke Pegunungan Alpen, kata para pejabat Prancis, dalam tindakan yang tampaknya merupakan tindakan bunuh diri dan pembunuhan massal.
Perdana Menteri Perancis Manuel Valls mengatakan bahwa “semuanya mengarah pada tindakan yang tidak dapat kami gambarkan: kriminal, gila, bunuh diri.”
Tetangga dan rekannya menggambarkan kopilot sebagai pria tercinta, seorang fanatik kebugaran yang tinggal bersama orang tuanya di jalan mewah yang rindang di kota Montabaur, Jerman barat.
Tapi seorang pria bermasalah rupanya bersembunyi di balik sosok pria sebelah itu.
Lubitz mencari bantuan psikiater pada tahun 2009 karena “depresi berat” dan terus menerima bantuan dari dokter, kata harian Bild, mengutip dokumen dari regulator transportasi udara Jerman Luftfahrtbundesamt (LBA).
Dia masih menerima perawatan medis rutin, lapor Bild, seraya menambahkan bahwa perusahaan induk Germanwings, Lufthansa, telah meneruskan informasi ini ke LBA.
Surat kabar tersebut juga mengutip sumber keamanan yang mengatakan bahwa Lubitz dan pacarnya sedang mengalami “krisis serius dalam hubungan mereka” yang membuatnya sedih dan putus asa.
CEO Lufthansa Carsten Spohr mengatakan Lubitz menghentikan pelatihan pilotnya, yang dimulai pada tahun 2008, “untuk jangka waktu tertentu” sebelum melanjutkan dan memenuhi syarat untuk Airbus A320 pada tahun 2013.
Menurut Bild, kemunduran ini terkait dengan “serangan depresi dan kecemasan”.
Polisi Jerman telah menyisir sebuah apartemen yang digunakan oleh Lubitz di Düsseldorf untuk mencari petunjuk, namun juru bicara Marcel Fiebig mengatakan kepada AFP bahwa tidak ada “senjata yang berasap”.
Penggeledahan juga dilakukan di rumah orangtuanya. Jalan tersebut ditutup kemarin ketika petugas bersarung muncul dengan membawa kotak, tas dan tas kerja, namun kembali dibuka untuk lalu lintas hari ini.
Situs berita Spiegel Online mengatakan bahwa penyelidik menemukan bukti yang tidak ditentukan di apartemen Düsseldorf bahwa Lubitz menderita masalah psikologis.
Lubitz mengunci diri di kabin ketika kapten keluar untuk menggunakan toilet, menolak upaya rekannya yang semakin putus asa untuk memaksanya membuka pintu, kata jaksa Perancis Brice Robin.
Baca Juga: Otoritas Penerbangan Eropa merekomendasikan 2 awak kabin