WASHINGTON: Pihak berwenang AS telah menghubungkan Korea Utara dengan serangan dunia maya terhadap Sony Pictures, kata laporan media, beberapa jam setelah perusahaan tersebut mengumumkan bahwa mereka membatalkan peluncuran “The Interview” menyusul ancaman serangan teror di bioskop-bioskop yang menayangkan film komedi tersebut.

Mereka yang meretas Sony Pictures Entertainment – ​​menyebarkan sejumlah email dan mencuri data pribadi dari para eksekutif perusahaan – diberitahu untuk melakukannya oleh pejabat Korea Utara, kata seorang pejabat senior pemerintah seperti dikutip oleh ABC News.

AS menggunakan pekerjaan detektif dunia maya yang cermat untuk mengungkap apa yang terjadi, kata pejabat tersebut, seraya mencatat bahwa individu atau kelompok di balik peretasan tersebut tidak berada di Korea Utara.

Pejabat itu mengatakan intelijen AS dan FBI menarik semua upaya mengingat sifat serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menghancurkan file, menutup stasiun kerja dan mengeksploitasi rahasia dan strategi perusahaan.

Mengutip sumber pemerintahan yang tidak disebutkan namanya, The New York Times mengatakan pemerintah Korea Utara “terlibat secara terpusat” dalam serangan dunia maya terhadap komputer Sony.

Korea Utara telah lama dicurigai melakukan serangan tersebut sebagai respons terhadap film komedi yang dibintangi James Franco dan Seth Rogen, yang berpusat pada pembunuhan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un.

Sony mengakui adanya pelanggaran besar pada sistem komputernya dalam sebuah pernyataan awal pekan ini.

Membatalkan perilisannya pada Hari Natal, Sony mengeluarkan pernyataan yang mengatakan: “Mengingat keputusan mayoritas peserta pameran kami untuk tidak menayangkan film The Interview, kami telah memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana perilisan teater pada tanggal 25 Desember.”

“Kami menghormati dan memahami keputusan mitra kami dan, tentu saja, sepenuhnya memiliki kepentingan terbesar dalam keselamatan karyawan dan penonton teater.”

Pembatalan ini terjadi setelah para peretas, yang menyebut diri mereka Penjaga Perdamaian, merilis lebih banyak data yang menyebutkan serangan teroris 11 September 2011 melalui email kepada wartawan.

Sementara itu, pemerintah AS menawarkan dukungan dan bantuannya kepada Sony Pictures.

“Pemerintah AS telah menawarkan dukungan dan bantuan kepada Sony Pictures Entertainment dalam menanggapi serangan itu. FBI memimpin penyelidikan,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Bernadette Meehan.

Amerika Serikat sedang menyelidiki atribusi tersebut dan akan memberikan informasi terkini pada waktu yang tepat, katanya.

“Pemerintah AS bekerja tanpa kenal lelah untuk membawa para pelaku serangan ini ke pengadilan, dan kami sedang mempertimbangkan sejumlah opsi untuk mempertimbangkan kemungkinan tindakan balasan,” tambahnya.

login sbobet