Kasus penipuan kartu dalam Single Euro Payments Area (SEPA) meningkat pada tahun 2012 untuk pertama kalinya sejak tahun 2008, terutama didorong oleh tingginya penipuan internet, menurut sebuah laporan.

Laporan tersebut, disusun oleh Eurosystem (Bank Sentral Eropa dan 18 bank sentral nasional kawasan euro), diterbitkan pada hari Selasa. Laporan ini mengamati penipuan menggunakan berbagai jenis kartu (debit dan kredit) dan menurut jenis penggunaannya, lapor Xinhua.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa sekitar 60 persen dari nilai penipuan pada tahun 2012 diakibatkan oleh pembayaran card-not-present (CNP), yaitu pembayaran melalui pos, telepon atau internet, sementara sekitar seperempatnya berasal dari point-of-sale (POS) terminal dan sekitar seperenam dari anjungan tunai mandiri (ATM).

Pada tahun 2012, 1 euro dari setiap 2.635 euro yang dibelanjakan untuk kartu kredit dan debit yang diterbitkan dalam SEPA, termasuk Uni Eropa, Islandia, Liechtenstein, Monaco, Norwegia dan Swiss, hilang karena penipuan.

Nilai ini mewakili 0,038 persen dari total transaksi sebesar 3,5 triliun euro, dibandingkan dengan 0,036 persen pada tahun 2011. Nilai total penipuan meningkat sebesar 14,8 persen pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2011, menjadi 1,33 miliar euro.

Dibandingkan tahun 2008, jumlah penipuan secara keseluruhan menurun sebesar 9,3 persen, sementara nilai transaksi meningkat sebesar 17 persen.

“Data ini menunjukkan bahwa kita perlu tetap waspada terhadap penipuan kartu, meskipun hal ini juga meyakinkan untuk melihat bahwa tingkat pemalsuan kartu di SEPA lebih rendah dibandingkan di luar SEPA, berkat standar keamanan yang lebih tinggi,” kata Vitor Constancio, Wakil Presiden ECB.

slot online