Sebagai pukulan terhadap operasi rahasianya, Inter Services Intelligence (ISI) telah diminta oleh Pengadilan Tinggi Islamabad untuk menyerahkan rincian undang-undang yang menjadi dasar badan mata-mata negara tersebut beroperasi dan merekrut tenaga kerjanya.

Menurut petisi yang diajukan oleh 34 inspektur sipil ISI pada bulan Juni tahun ini, “proses promosi yang lambat dan diskriminatif” yang dilakukan badan mata-mata tersebut telah menyebabkan ketidakpastian mengenai status inspektur sipil ISI.

Mahkamah Agung pada hari Kamis mengarahkan penasihat hukum ISI untuk memberi tahu pengadilan tentang struktur layanan lembaga tersebut sehingga nasib para pemohon dapat diputuskan, surat kabar Dawn melaporkan.

Dalam jawabannya, ISI mengatakan struktur layanan lembaga tersebut bersifat rahasia dan tidak dapat diungkapkan. Namun, pengadilan mengamati bahwa keluhan para pemohon tidak dapat diabaikan demi kerahasiaan, kata laporan Dawn.

Kuasa hukum ISI juga mengatakan kasus tersebut terkait dengan Federal Services Tribunal.

Namun kuasa hukum para pemohon berargumen bahwa karena tidak ada prosedur pasti mengenai promosi pegawai sipil ISI, maka hal tersebut berkaitan dengan hak-hak dasar.

Ketua Hakim Islamabad Mohammad Anwar Khan Kasi memberi waktu seminggu kepada ISI untuk menyampaikan rincian dan menunda sidang hingga 3 Oktober.

slot demo