Sebanyak 14 orang tewas dan 45 luka-luka di Rusia pada hari Minggu ketika seorang wanita pembom bunuh diri meledakkan dirinya di stasiun kereta api, kata pihak berwenang.

Korban luka termasuk seorang gadis berusia sembilan tahun. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.45 siang. (08.45 GMT) di Volgograd, sebuah kota dekat wilayah Kaukasus Utara yang bergejolak, lapor Xinhua, mengutip lembaga penegak hukum setempat.

Pelaku bom meledakkan bahan peledaknya di depan detektor logam di dalam pintu masuk utama stasiun kereta api, media lokal melaporkan. Tayangan TV menunjukkan stasiun itu ditutup dan dikelilingi oleh ambulans dan mobil polisi.

Saluran TV Russiya-24 menayangkan momen ledakan, ketika bangunan utama stasiun kereta api tiba-tiba diguncang ledakan dahsyat, asap tebal keluar dari pintu masuk hingga kobaran api.

“Departemen investigasi Komite Investigasi wilayah Volgograd meluncurkan kasus pidana sehubungan dengan ledakan tersebut,” kata juru bicara komite Vladimir Markin.

Sistem keamanan stasiun kereta api mencegah pelaku bom bunuh diri memasuki ruang tunggu, sehingga menghindari jatuhnya banyak korban, katanya, seraya menambahkan bahwa kekuatan bom tersebut tidak kalah kuatnya dengan 10 kilogram TNT.

Polisi yang menggeledah lokasi tersebut menemukan granat yang belum meledak setelah ledakan.

“Ketika para ahli menyelidiki lokasi ledakan, mereka menemukan granat F-1 yang belum meledak, sehingga tidak berbahaya,” tambah Markin.

Menurut cabang regional Kementerian Situasi Darurat, tidak ada pelepasan zat beracun setelah ledakan.

Gubernur Volgograd, Sergei Bozhenov, mengatakan tiga hari pertama Tahun Baru akan dinyatakan sebagai hari berkabung di wilayah tersebut bagi para korban ledakan mematikan tersebut.

Presiden Vladimir Putin menginstruksikan pemerintah untuk mengambil semua tindakan untuk membantu mereka yang terluka dalam ledakan itu, kata juru bicaranya, Dmitry Peskov.

Perdana Menteri Dmitry Medvedev juga mendesak pemerintahnya untuk memberikan bantuan yang diperlukan kepada para korban, kata layanan pers pemerintah.

Kementerian dalam negeri mengatakan bahwa keamanan di stasiun kereta api dan bandara telah diperketat setelah ledakan fatal tersebut.

Insiden ini merupakan kejadian kedua yang mengguncang Volgograd baru-baru ini. Dua bulan lalu, seorang wanita pembom bunuh diri meledakkan dirinya di sebuah bus, menewaskan tujuh orang dan melukai puluhan lainnya.

Penyerang pada bulan Oktober itu kemudian diidentifikasi sebagai istri Dmitri Sokolov, seorang pria dari pinggiran kota Moskow yang bergabung dengan kelompok pemberontak di republik Dagestan selatan Rusia.

daftar sbobet