HANOI: Pengadilan di ibu kota Vietnam pada hari Rabu menjatuhkan hukuman enam tahun penjara kepada mantan pegawai Kementerian Luar Negeri karena menjadi mata-mata untuk Tiongkok.
Ha Huy Hoang dijatuhi hukuman setelah dinyatakan bersalah memberikan informasi kepada badan intelijen Tiongkok dalam persidangan yang berlangsung setengah hari, kata pengacaranya, Ha Huy Son.
Son mengatakan bahwa Hoang, 55 tahun, mantan reporter di surat kabar Kementerian Dunia dan Vietnam, mengatakan kepada pengadilan bahwa dia tidak tahu bahwa wanita yang dihubunginya bekerja untuk badan intelijen Tiongkok. Ia mengatakan, informasi yang diberikannya bersifat publik dan tidak menyangkut rahasia negara.
Informasi yang ia berikan mencakup kebijakan politik dan ekonomi Vietnam, serta biografi beberapa pemimpin penting negara tersebut. Ia juga memberikan informasi mengenai penanganan protes anti-Tiongkok yang dilakukan pemerintah Vietnam menyusul parkirnya anjungan minyak Tiongkok di perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan.
Son mengatakan, hukuman penjara yang dijatuhkan kepada kliennya tidak dapat dibenarkan karena tidak cukup bukti yang memberatkannya.
Surat kabar populer Tuoi Tre melaporkan proses pengadilan tersebut dalam edisi online-nya, namun menghapus laporan tersebut setelah sekitar dua jam. Langkah ini menggarisbawahi sensitivitas kasus ini, yang terjadi menjelang kunjungan resmi Presiden Tiongkok Xi Jinping ke Vietnam pada akhir tahun ini.
HANOI: Pengadilan di ibu kota Vietnam menjatuhkan hukuman enam tahun penjara kepada mantan pegawai kementerian luar negeri pada hari Rabu karena menjadi mata-mata untuk Tiongkok. Ha Huy Hoang dijatuhi hukuman setelah dinyatakan bersalah memberikan informasi kepada badan intelijen Tiongkok dalam persidangan yang berlangsung setengah hari, kata pengacaranya, Ha Huy Son. Son mengatakan bahwa Hoang (55 ), mantan reporter di Kementerian Dunia dan Surat kabar Vietnam, mengatakan kepada pengadilan bahwa dia tidak mengetahui wanita yang dihubunginya bekerja untuk badan intelijen Tiongkok. Ia mengatakan, informasi yang diberikannya bersifat publik dan tidak menyangkut rahasia negara.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Informasi yang ia berikan mencakup kebijakan politik dan ekonomi Vietnam, serta biografi beberapa pemimpin penting negara tersebut. Ia juga memberikan informasi mengenai cara pemerintah Vietnam menangani protes terhadap Tiongkok menyusul parkirnya anjungan minyak Tiongkok di perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan. Son mengatakan, hukuman penjara yang dijatuhkan kepada kliennya tidak bisa dibenarkan karena tidak ada bukti yang memberatkannya. Surat kabar populer Tuoi Tre melaporkan proses pengadilan tersebut dalam edisi online-nya, namun menghapus berita tersebut setelah sekitar dua jam. Langkah ini menggarisbawahi sensitivitas kasus ini, yang terjadi menjelang kunjungan resmi Presiden Tiongkok Xi Jinping ke Vietnam pada akhir tahun ini.