ISLAMABAD: Seorang pejabat polisi mengatakan jumlah korban tewas akibat ledakan di sebuah masjid Syiah di Pakistan selatan telah meningkat menjadi 35 orang.
Sain Rakhio Mirani, wakil inspektur jenderal distrik Shikarpur tempat ledakan terjadi, mengatakan ledakan itu terjadi ketika jamaah sedang berkumpul untuk salat Jumat pada hari Jumat.
Dia mengatakan jenazah 31 orang dibawa ke rumah sakit Shikarpur dan empat orang lainnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit di kota terdekat, Sukkur.
Shikarpur berada di provinsi Sindh, sekitar 500 kilometer (310 mil) utara kota pelabuhan Karachi.
Sebuah ledakan bom melanda sebuah masjid di Pakistan milik anggota sekte minoritas Syiah tepat ketika jamaah sedang berkumpul untuk salat Jumat, menewaskan 20 orang dan melukai puluhan lainnya, kata para pejabat.
Dr. Shaukat Ali Memon, yang mengepalai rumah sakit di Shikarpur tempat korban tewas dan terluka dibawa, menyampaikan jumlah korban tewas kepada televisi pemerintah Pakistan. Ia mengatakan 50 orang, banyak yang terluka parah, juga dibawa ke rumah sakit. Pasien juga telah dipindahkan ke rumah sakit terdekat di kota Larkana dan Sukkur, katanya.
Sebagai tanda betapa parahnya ledakan tersebut, Memon mengimbau warga untuk mendonorkan darahnya bagi korban luka.
Televisi Pakistan menunjukkan warga dan jamaah di daerah tersebut dengan panik mengangkut korban tewas dan terluka ke rumah sakit.
Laporan awal menunjukkan bahwa itu adalah bom yang ditanam di daerah tersebut, Sain Rakhio Mirani, pejabat tinggi polisi di distrik tersebut mengatakan kepada Geo TV Pakistan.
Shikarpur berada di provinsi Sindh, sekitar 500 kilometer (310 mil) utara kota pelabuhan Karachi.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Ekstremis Muslim Sunni sering menargetkan institusi keagamaan Syiah, yang mereka anggap bukan Muslim sejati.
Meskipun Karachi telah menjadi lokasi pemboman berulang kali yang dituduh dilakukan oleh kelompok militan seperti Taliban Pakistan, bagian utara provinsi Sindh secara umum jauh lebih damai.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, terdapat kecenderungan peningkatan aktivitas organisasi-organisasi ekstremis di bagian tengah dan utara provinsi tersebut, menurut sebuah laporan terbaru dari Institut Perdamaian Amerika Serikat.
ISLAMABAD: Seorang pejabat polisi mengatakan jumlah korban tewas akibat ledakan di sebuah masjid Syiah di Pakistan selatan telah meningkat menjadi 35 orang. Sain Rakhio Mirani, wakil inspektur jenderal distrik Shikarpur tempat ledakan terjadi, mengatakan ledakan terjadi ketika jamaah sedang berkumpul pada sore hari. doa pada hari Jumat. Ia mengatakan jenazah 31 orang dibawa ke Rumah Sakit Shikarpur dan empat orang lainnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit di kota terdekat Sukkur.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div -gpt -ad -8052921-2’); );Shikarpur berada di provinsi Sindh, sekitar 500 kilometer (310 mil) utara kota pelabuhan Karachi. Sebuah ledakan bom melanda sebuah masjid di Pakistan milik anggota sekte minoritas Syiah tepat ketika jamaah sedang berkumpul untuk salat Jumat, menewaskan 20 orang dan melukai puluhan lainnya, kata para pejabat. Dr. Shaukat Ali Memon, yang mengepalai rumah sakit di Shikarpur tempat korban tewas dan terluka dibawa, menyampaikan jumlah korban tewas kepada televisi pemerintah Pakistan. Ia mengatakan 50 orang, banyak yang terluka parah, juga dibawa ke rumah sakit. Pasien juga dipindahkan ke rumah sakit terdekat di kota Larkana dan Sukkur, katanya. Sebagai tanda betapa seriusnya ledakan tersebut, Memon mengimbau warga untuk mendonorkan darahnya bagi korban luka. tewas dan terluka ke rumah sakit. Laporan awal menunjukkan bahwa itu adalah bom yang ditanam di daerah tersebut, Sain Rakhio Mirani, pejabat tinggi polisi di distrik tersebut mengatakan kepada Geo TV Pakistan. Shikarpur berada di provinsi Sindh, sekitar 500 kilometer (310 mil) utara kota pelabuhan Karachi. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Ekstremis Muslim Sunni sering kali menargetkan institusi keagamaan Syiah, yang mereka anggap bukan Muslim sejati. Namun dalam beberapa tahun terakhir terlihat adanya kecenderungan organisasi-organisasi ekstremis yang semakin aktif di bagian tengah dan utara provinsi tersebut, menurut laporan terbaru dari Institut Perdamaian Amerika Serikat.