Paus Fransiskus telah menyerukan reformasi untuk mengambil alih kekuasaan dari Vatikan dan mengatakan umat Katolik harus lebih terlibat dalam membantu mereka yang membutuhkan sebagaimana ia menguraikan visinya bagi Gereja dalam dokumen penting Vatikan yang dirilis hari ini.

Pemimpin Katolik itu mengatakan dia “terbuka terhadap saran” tentang bagaimana perannya harus diubah – dengan menggunakan gaya informal dalam “nasihat apostolik” pertamanya, yang menandai perpisahan dari pendahulunya Benediktus XVI.

Paus Fransiskus mengatakan sudah waktunya untuk “pertobatan kepausan”, dan menambahkan bahwa “sentralisasi yang berlebihan, bukannya membantu, malah mempersulit kehidupan Gereja”.

“Saya juga tidak percaya bahwa magisterium kepausan diharapkan memberikan jawaban yang pasti atau lengkap mengenai setiap pertanyaan yang mempengaruhi Gereja dan dunia.

Uskup harus memiliki “otoritas doktrinal yang sejati”, katanya dalam dokumen tersebut – sejenis surat terbuka panjang yang digunakan oleh Paus untuk berkomunikasi dengan umatnya.

Paus Fransiskus telah membentuk dewan kardinal untuk memberikan nasihat kepadanya mengenai reformasi, termasuk perombakan birokrasi Vatikan setelah serangkaian skandal besar dalam beberapa tahun terakhir dan ketidakpuasan di banyak gereja lokal.

Vatikan juga pada bulan ini meluncurkan konsultasi global dengan keuskupan-keuskupan Katolik, termasuk pertanyaan tentang pelayanan pastoral bagi pasangan sesama jenis dan orang yang bercerai dan menikah lagi.

Dalam dokumen tersebut, Paus Fransiskus menekankan pentingnya pesan sosial Gereja, yang ia jadikan prioritas.

“Masyarakat miskin dan rakyat miskin dituduh melakukan kekerasan, namun tanpa adanya kesempatan yang sama, berbagai bentuk agresi dan konflik akan menemukan lahan subur untuk tumbuh dan akhirnya meledak,” ujarnya.

Mengenai agama-agama lain, Paus Fransiskus mengatakan bahwa ikatan dengan Islam telah menjadi “sangat penting” bagi Gereja Katolik karena meningkatnya jumlah imigran Muslim di banyak negara yang secara tradisional beragama Kristen.

“Kita umat Kristiani harus merangkul dan menghormati imigran Muslim yang datang ke negara kita dengan cinta sama seperti kita berharap dan meminta agar diterima dan dihormati di negara-negara yang menganut tradisi Islam,” katanya.

“Saya dengan rendah hati meminta dan memohon kepada negara-negara tersebut untuk memberikan kebebasan umat Kristiani untuk beribadah dan mengamalkan keyakinan mereka, mengingat kebebasan yang dinikmati umat Islam di negara-negara Barat,” tambahnya.

Sebagian besar nasihat tersebut dikhususkan untuk isu-isu spiritual, khususnya perlunya pendekatan yang lebih menggembirakan terhadap iman yang tercermin dalam judul Latin dokumen tersebut “Evangelii Gaudium” (Kegembiraan Injil).

Pengeluaran SGP hari Ini