Pihak berwenang menangkap seorang pendiri kelompok ekstremis Sunni terlarang di sebuah kota di Pakistan tengah pada hari Jumat, kurang dari seminggu setelah organisasi tersebut mengaku bertanggung jawab atas pemboman pasar yang menewaskan 89 warga Syiah.

Petugas polisi senior Ashfaq Gujar mengatakan Malik Ishaq ditangkap atas perintah pemerintah di kota Rahim Yar Khan. Gujar mengatakan Ishaq telah dikirim ke penjara dengan keamanan tinggi karena dia ditahan selama sebulan berdasarkan Undang-Undang Pencegahan.

Ishaq dan rekan-rekannya telah diselidiki di masa lalu, dan Ishaq sendiri dipenjara selama 14 tahun atas tuduhan, yang tidak pernah terbukti, yaitu membunuh Muslim Syiah. Dia dibebaskan pada Juli 2011.

Ishaq adalah salah satu pendiri Lashkar-e-Jhangvi, sebuah kelompok yang dituduh membunuh ratusan warga Syiah, yang merupakan 20 persen dari populasi di negara mayoritas Sunni. Sebagian besar dari kedua kelompok tersebut hidup berdampingan secara damai, meskipun ketegangan telah terjadi selama beberapa dekade.

Ishaq ditahan sebentar tahun lalu setelah serangan terhadap kelompok Syiah. Penangkapan terakhirnya terjadi kurang dari seminggu setelah serangan bom di sebuah pasar di kota Quetta di barat daya yang menewaskan 89 warga Syiah.

Sebagian besar korban pemboman hari Sabtu adalah warga Hazara, kelompok etnis Syiah yang bermigrasi ke Pakistan dari Afghanistan lebih dari satu abad lalu.

Marah dengan serangan itu, ribuan warga Syiah berunjuk rasa di Quetta dan kota-kota besar lainnya di Pakistan, menolak menguburkan para korban selama tiga hari sebagai protes dan memaksa pihak berwenang melancarkan tindakan keras terhadap Lashkar-e-Jhangvi.

Mahdi Hasan, pemimpin Partai Demokrat Hazara, pada hari Jumat menyambut baik penangkapan Ishaq tetapi menuntut agar semua orang lain yang terlibat dalam serangan tersebut ditangkap.

slot online pragmatic