ISLAMABAD: Pakistan pada hari Kamis mendesak Afghanistan untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghentikan masuknya teroris yang melarikan diri dari Waziristan Utara ke negara tetangga, media melaporkan.

Pakistan khawatir militan bisa memasuki Afghanistan dari Waziristan Utara, tempat pasukan keamanan melancarkan serangan besar-besaran terhadap Taliban dan militan asing lainnya, lapor Xinhua.

Ribuan orang telah meninggalkan zona perang dan badan pengungsi PBB mengatakan lebih dari 6.000 orang juga telah menyeberang ke perbatasan Afghanistan.

Ada kekhawatiran di Pakistan bahwa militan mungkin memasuki Afghanistan bersama dengan orang-orang yang terpaksa mengungsi.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Tasnim Aslam mengatakan Islamabad yakin pasukan Afghanistan akan mengambil tindakan keamanan di sepanjang perbatasan untuk mencegah masuknya militan.

Berbicara pada pengarahan mingguannya, Aslam mengenang bahwa Pakistan telah mengambil tindakan luar biasa, termasuk membatasi pergerakan dan pengerahan pasukan tambahan, di perbatasan ketika pemilihan presiden berlangsung di Afghanistan pada 14 Juni.

“Langkah-langkah keamanan ini tidak hanya diapresiasi oleh warga Afghanistan, tapi juga oleh komunitas internasional,” kata Aslam.

“Saya berharap pihak berwenang Afghanistan akan menanggapi secara positif seruan Pakistan untuk meningkatkan keamanan di perbatasan,” tambah Aslam.

Penasihat keamanan utama Afghanistan Rangin Dadfar Spanta tiba di Islamabad pada hari Kamis dan bertemu dengan Perdana Menteri Nawaz Sharif dan juga mengadakan pembicaraan resmi dengan rekannya dari Pakistan Sartaj Aziz.

Spanta meminta Nawaz Sharif dan kedua belah pihak membahas “hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan bersama dan bilateral”, kata kantor perdana menteri.

Pakistan dan Afghanistan berbagi perbatasan sepanjang hampir 2.500 km dan kedua negara sering menuduh satu sama lain tidak mengawasi pergerakan militan.

Pengeluaran SDY