JENEWA: Para pejabat senior AS yang mengizinkan dan melakukan penyiksaan sebagai bagian dari kebijakan keamanan nasional mantan Presiden George W. Bush harus diadili, kata penyelidik khusus PBB pada hari Rabu.

Ben Emmerson, pelapor khusus PBB untuk kontra-terorisme dan hak asasi manusia, juga mengatakan bahwa semua pejabat CIA dan AS lainnya yang menggunakan waterboarding dan teknik penyiksaan lainnya harus diadili.

Dia mengatakan laporan Komite Intelijen Senat mengenai teknik interogasi CIA yang keras di fasilitas rahasia di luar negeri setelah serangan teroris 9/11 menunjukkan “ada kebijakan jelas yang diatur pada tingkat tinggi pemerintahan Bush yang mengizinkan melakukan kejahatan sistematis dan pelanggaran berat.” hukum hak asasi manusia internasional.”

Laporan tersebut, yang dirilis pada hari Selasa, telah memicu badai kontroversi di Amerika dan luar negeri. Presiden Barack Obama mengatakan teknik interogasi tersebut “menyebabkan kerusakan signifikan terhadap posisi Amerika di dunia dan mempersulit upaya mencapai kepentingan AS dengan sekutunya.”

“Orang-orang yang bertanggung jawab atas konspirasi kriminal… harus diadili, dan harus menghadapi hukuman pidana yang sepadan dengan keseriusan kejahatan mereka,” kata Emmerson. “Fakta bahwa kebijakan-kebijakan yang diungkapkan dalam laporan ini disetujui oleh tingkat tinggi di pemerintahan AS tidak memberikan alasan apa pun. Memang, hal ini memperkuat perlunya pertanggungjawaban pidana.”

Juru bicara Uni Eropa Catherine Ray menekankan bahwa pemerintahan Obama telah bekerja sejak tahun 2009 untuk memastikan bahwa penyiksaan tidak lagi digunakan, namun mengatakan hal itu adalah “komitmen yang harus diabadikan dalam undang-undang.”

Bush menyetujui program tersebut melalui temuan rahasia pada tahun 2002, namun ia tidak diberitahu rinciannya hingga tahun 2006 oleh CIA. Obama melarang waterboarding dan taktik lainnya, namun aspek lain dari kebijakan keamanan nasional Bush tetap dipertahankan, terutama pusat penahanan AS di Teluk Guantanamo, Kuba, dan program pengawasan pemerintah.

Menurut Emmerson, hukum internasional melarang pemberian kekebalan kepada pejabat publik yang mengizinkan penggunaan penyiksaan, dan hal ini tidak hanya berlaku bagi pelaku sebenarnya, namun juga bagi mereka yang merencanakan dan mengizinkan penyiksaan. Oleh karena itu, katanya, pemerintah AS “berkewajiban secara hukum untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.”

Kenneth Roth, direktur eksekutif Human Rights Watch, juga mengatakan, “kecuali jika proses pengungkapan kebenaran yang penting ini mengarah pada penuntutan pejabat, penyiksaan akan tetap menjadi ‘pilihan kebijakan’ bagi presiden di masa depan.”

Result Sydney