MELBOURNE: Sifat terorisme sedang berubah dan akan ada lebih banyak serangan teror tahun ini karena ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok dan individu yang teradikalisasi telah diremehkan, kata seorang pakar kontra-terorisme terkemuka Australia.

“Tahun ini akan menjadi tahun terorisme dalam artian saya pikir kita akan melihat lebih banyak serangan berskala kecil,” Clarke Jones dari Australian National University memperingatkan.

Ada kekhawatiran yang semakin besar mengenai ekstremisme kekerasan dan ancaman serangan, kata Jones, yang merupakan salah satu dari sekelompok pakar global yang bekerja untuk mendirikan Pusat Intervensi dan Penanggulangan Ekstremisme Kekerasan yang pertama di Amerika.

Program-program pusat tersebut ditujukan untuk penelitian dan juga intervensi terhadap generasi muda yang berisiko menjadi radikal.

“Terorisme sedang berubah dan selama 12 bulan terakhir, keadaan kita saat ini berbeda dari sebelumnya, kita melihat sifat terorisme berubah,” kata Jones, menurut ABC.

“Individu diperlakukan secara terpisah karena tidak ada satu jalan menuju radikalisasi,” katanya.

“Ini akan melibatkan pekerja sosial, psikolog, mungkin psikiater dalam beberapa kasus – tetapi (itu akan melibatkan) upaya untuk memahami situasi dan menilai tingkat radikalisasi dan berupaya ke arah pihak lain,” kata Jones.

Dia mengatakan rencananya individu untuk berpartisipasi dalam program tersebut tergantung pada tingkat radikalisasi, mengikuti penilaian yang dibuat oleh psikolog dan ahli lainnya.

Jones mengatakan memenjarakan orang bukanlah solusi terhadap masalah ini dan akan menjadi kontraproduktif.

“Kita tidak bisa begitu saja mengurung mereka di penjara dengan keamanan maksimum, itu akan sangat tidak efektif dan kontraproduktif,” kata Jones.

Sementara itu, pemerintah Australia mengumumkan Aus$630 juta untuk membantu memerangi terorisme yang berkembang di dalam negeri dan Aus$13,4 juta untuk secara khusus melawan ekstremisme kekerasan.

“Program Intervensi Dini CVE mengidentifikasi orang-orang yang teradikalisasi dan berisiko serta memberikan serangkaian layanan yang disesuaikan seperti pendampingan, konseling, pendidikan dan layanan ketenagakerjaan yang akan membantu mereka berpaling dari ideologi kekerasan dan kebencian,” kata Jaksa Agung George Brandis. mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Polisi Federal Australia (AFP) telah membatalkan lebih dari 80 paspor dan melakukan penggerebekan di seluruh negeri dalam upaya menghentikan warga Australia yang mengalami radikalisasi bepergian ke luar negeri, atau melakukan serangan kekerasan di negara tersebut.

Beberapa warga Australia telah bergabung dengan kelompok pemberontak, termasuk ISIS, untuk berperang di luar negeri, kata laporan itu.

togel hkg