WASHINGTON: Presiden Barack Obama mengatakan perebutan kembali bendungan strategis Mosul oleh pasukan Irak dan Kurdi yang didukung AS merupakan langkah maju yang besar dalam perang melawan militan Negara Islam (ISIS) di Irak, seiring jet AS yang melepaskan rentetan bom yang menghantam posisi militan. . .

“Dengan dukungan kami, pasukan Irak dan Kurdi mengambil langkah maju yang besar dengan merebut kembali bendungan terbesar di Irak dekat kota Mosul. Bendungan Mosul berada di bawah kendali teroris awal bulan ini dan terkait langsung dengan tujuan kami melindungi orang Amerika di Irak. kata Obama kepada wartawan.

“Jika bendungan itu jebol, hal ini bisa menjadi bencana besar, dengan banjir yang akan mengancam kehidupan ribuan warga sipil dan membahayakan kompleks kedutaan kami di Bagdad,” katanya, seraya menambahkan bahwa pasukan Irak dan Kurdi adalah yang terdepan dalam mengambil tindakan. dengan keberanian dan tekad.

Laporan Korps Insinyur Angkatan Darat AS pada bulan September 2006 mencatat bahwa “dalam hal potensi erosi internal pondasi, Bendungan Mosul adalah bendungan paling berbahaya di dunia.”

Laporan tersebut selanjutnya menguraikan skenario terburuk, di mana runtuhnya bendungan secara tiba-tiba akan menyebabkan Mosul terendam air setinggi 65 kaki dan membanjiri Bagdad, ibu kota Irak, hingga kedalaman 15 kaki.

Militan ISIS merebut bendungan Mosul dua minggu lalu, meningkatkan kekhawatiran bahwa bendungan tersebut bisa jebol.

“Operasi ini menunjukkan bahwa pasukan Irak dan Kurdi mampu bekerja sama untuk memerangi ISIS. Jika mereka terus melakukan hal ini, mereka akan mendapat dukungan kuat dari Amerika Serikat,” kata Obama.

Dia mengatakan AS sedang membangun koalisi internasional untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Irak utara.

“AS akan bekerja sama dengan pemerintah Irak, serta mitranya seperti Inggris, Kanada, Perancis, Italia, dan Australia, untuk memberikan makanan dan air kepada orang-orang yang membutuhkan dan memberikan bantuan jangka panjang kepada orang-orang yang kehilangan tempat tinggal. .rumah.”

AS, katanya, akan terus menerapkan strategi jangka panjang untuk membalikkan keadaan melawan ISIS dengan mendukung pemerintahan baru Irak dan bekerja sama dengan mitra-mitra utama.

Sementara itu, Sekretaris Pers Pentagon Laksamana Muda John Kirby mengatakan bahwa dalam 72 jam terakhir, militer AS, atas permintaan pemerintah Irak, telah menggunakan jet tempur, pembom, penyerang, dan drone untuk melakukan 35 serangan yang menargetkan posisi ISIS di dalam dan sekitar wilayah tersebut. Kompleks Bendungan Mosul.

“Secara total, kami menghancurkan lebih dari 90 sasaran, termasuk sejumlah kendaraan, peralatan, dan posisi tempur. Pasukan Irak telah membersihkan bendungan dan berupaya memperluas wilayah kendali mereka,” katanya.

Menteri Pertahanan Chuck Hagel “sangat” bangga dengan personel yang bertugas di darat dan laut yang melakukan operasi ini, kata Kirby.

Singapore Prize