KATHMANDU: Mengesampingkan perbedaan, partai-partai politik Nepal berkeinginan untuk membentuk pemerintahan nasional setelah gempa bumi dahsyat yang dinyatakan sebagai gempa paling mematikan dan menewaskan hampir 9.000 orang.
Perdana Menteri Sushil Koirala siap mengubah pemerintahan saat ini menjadi pemerintahan nasional dengan melibatkan pihak lain, kata Menteri Informasi dan Komunikasi Minendra Rijal kepada wartawan hari ini.
Rijal yang juga menjabat juru bicara pemerintah mengatakan, Perdana Menteri positif membentuk pemerintahan nasional sejak terbentuknya pemerintahan saat ini guna melembagakan republik demokratis.
“Sangat positif bahwa partai-partai politik lain juga menunjukkan minat untuk membentuk pemerintahan nasional setelah bencana,” katanya, seraya menambahkan bahwa Koirala siap memimpin pemerintahan nasional.
Meskipun Koirala mulai menjabat pada bulan Februari tahun lalu, tidak banyak kemajuan yang dicapai dalam proses penyusunan Konstitusi. Partai-partai politik sangat terpecah dalam beberapa isu utama, termasuk bentuk pemerintahan, sistem pemilu, struktur federal dan sistem hukum.
Rijal mengatakan, saat ini bukan saatnya untuk banyak ragu dan berkomentar negatif terhadap kegiatan pemerintah, tapi untuk bersatu membantu para penyintas gempa. Jumlah korban tewas akibat gempa besar pada tanggal 25 April yang memicu lebih dari 240 gempa susulan, termasuk gempa kuat yang terjadi pada tanggal 12 Mei, telah mencapai hampir 9.000 orang, menjadikan gempa tersebut sebagai yang paling mematikan dalam sejarah Nepal dan menewaskan lebih banyak orang dibandingkan gempa tahun 1934.
Menurut sumber Kementerian Dalam Negeri, 8.544 jenazah telah diserahkan kepada keluarga korban meninggal dan 6.269 korban luka sedang menjalani perawatan.
Pasca gempa, pemerintah melarang pembangunan rumah lebih dari dua lantai hingga pertengahan Juli. Kementerian juga telah menangguhkan persetujuan desain rumah baru untuk periode yang sama, lapor ekantipur.com.
Perkembangan tersebut terjadi ketika gempa berkekuatan 4,2 skala Richter mengguncang negara Himalaya itu pada pukul 9.11 pagi. berguncang, dengan pusat gempa di distrik Dolakha sebelah timur Kathmandu.
Pemerintah juga akan meminta masyarakat internasional untuk memberikan lebih banyak bantuan guna mengatasi situasi pascabencana.
Menteri Kesehatan dan Kependudukan Khaga Raj Adhikari, yang memimpin delegasi Nepal untuk berpartisipasi dalam Majelis Kesehatan Dunia ke-68 yang dijadwalkan pada 18-26 Mei di Jenewa, mengatakan kepada Himalayan Times bahwa Nepal akan menarik perhatian komunitas internasional mengenai situasi di negara tersebut. negara.
Pemerintah Nepal segera membutuhkan lebih dari empat miliar rupee untuk membangun kembali atau memperbaiki gedung-gedung institusi kesehatan, kata Adhikari.