NEW YORK: Mineral paling melimpah di bumi yang sampai saat ini belum disebutkan namanya akan diberi nama Bridgmanite.

Setelah tim ahli geologi Amerika mampu mengekstraksi sampel yang cukup besar untuk dianalisis dari sebuah meteorit, Bridgmanite secara resmi diberi nama.

Hingga saat ini disebut perovskit karena menurut aturan yang ditetapkan oleh International Mineralogi Society, suatu mineral tidak dapat diberi nama resmi sampai ditemukan sampel yang dapat diperiksa secara langsung.

Nama baru ini untuk menghormati Percy Bridgman, pionir dalam penggunaan eksperimen tekanan tinggi untuk lebih memahami bagaimana formasi geologi terbentuk.

Bridgmanite menyusun sekitar 70 persen mantel bawah bumi dan 38 persen total volume bumi. Ini terdiri dari magnesium besi silikat kepadatan tinggi.

Mantel bawah, yang dimulai pada 670 km di bawah kerak bumi, sulit diakses untuk sampel.

Para peneliti mengamati meteorit yang jatuh di Australia pada tahun 1879 sebagai calon sampel, dan menemukan apa yang mereka cari.

Para ilmuwan telah melihat kemungkinan calon meteorit di masa lalu, namun teknik (difraksi elektron) yang mereka gunakan untuk mencari beberapa perovskit akhirnya menghancurkannya.

Kali ini, tim menggunakan tes yang berbeda dan tidak terlalu merusak—yaitu tes yang melibatkan penggunaan sinar X-ray mikrofokus dan mikroskop elektron.

Para peneliti mencatat bahwa sampel tersebut memiliki lebih banyak natrium dan asam besi dari yang diharapkan.

Penemuan mereka diharapkan dapat membantu penelitian geologi di masa depan dan dapat memberikan petunjuk tentang apa yang terjadi ketika benda-benda langit bertabrakan, dan mungkin juga tentang pembentukan alam semesta.

Artikel penelitiannya dipublikasikan di jurnal Science.

Togel Singapore