LAGOS: Militer Nigeria mengklaim telah menyerbu 10 kamp Boko Haram di markas kelompok tersebut di Hutan Sambisa, sehari setelah kelompok Islam tersebut menyerang sebuah terminal bus yang ramai di timur laut, menewaskan tujuh orang.

Juru bicara pertahanan Chris Olukolade kemarin mengatakan sejumlah pemberontak tewas dalam serangan di negara bagian Borno yang terpencil, sementara satu tentara tewas dalam ledakan ranjau darat dan dua lainnya terluka.

“Operasi untuk membasmi teroris di Sambisa dan hutan lainnya terus berlanjut karena pasukan di semua lini telah disiagakan untuk mewaspadai teroris yang melarikan diri,” kata Olukolade dalam sebuah pernyataan melalui email.

“Angkatan Udara Nigeria terus melakukan pengawasan udara aktif untuk melacak pergerakan teroris untuk mengambil tindakan yang tepat sementara operasi terus berlanjut.”

Pada hari Sabtu, tujuh orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka di sebuah terminal bus di ibukota negara bagian Yobe, Damaturu, yang berulang kali diserang selama enam tahun pemberontakan.

Serangan tersebut sekali lagi menyoroti kemampuan pemberontak untuk menyerang apa yang disebut sebagai “sasaran lunak” dan ancaman mereka yang terus berlanjut terhadap warga sipil, meskipun militer mengklaim telah memperoleh keuntungan dalam merebut kota-kota dan wilayah-wilayah yang direbut.

Sejak bulan Februari, pasukan Nigeria terlihat lebih unggul karena bantuan dari tentara di negara tetangga Chad, Niger dan Kamerun.

Namun pada hari Jumat, wakil gubernur negara bagian Borno mengatakan kota strategis Marte, dekat Danau Chad tempat keempat negara bertemu, telah jatuh kembali ke tangan Boko Haram.

Setidaknya 55 orang tewas pekan lalu dalam dua serangan di kota-kota dekat ibukota Borno, Maiduguri – serangan pertama di dalam dan sekitar kota tersebut dalam tiga bulan.

Dalam pernyataan terpisah, Olukolade mengatakan Marte telah “ditinggalkan” tanpa kehadiran militer selama “beberapa waktu” karena adanya tekanan terhadap militan di Hutan Sambisa.

“Sekarang kehadiran mereka (Boko Haram) diberitakan, masalah ini pasti akan diatasi dalam waktu yang sangat singkat,” tambahnya.

“Tidak ada alasan untuk khawatir karena beberapa laporan menggambarkan situasi ini seolah-olah ini adalah kebangkitan teroris yang signifikan.”

Presiden Nigeria Goodluck Jonathan sangat ingin mengumumkan bahwa para militan telah disingkirkan dari wilayah timur laut sebelum ia meninggalkan jabatannya pada akhir bulan ini.

Namun para ahli telah memperingatkan agar tidak mendeklarasikan kemenangan secara dini, karena akar penyebab konflik, khususnya kerugian sosial dan ekonomi yang kronis di wilayah tersebut, masih belum diatasi.

SDY Prize