Perdana Menteri sementara Mesir Hazem el-Beblawi pada hari Selasa menyatakan Ikhwanul Muslimin, gerakan Islam tertua dan paling berpengaruh di negara itu, sebagai kelompok teroris, kantor berita resmi MENA melaporkan.
Pengumuman itu disampaikan setelah ledakan dahsyat melanda markas keamanan di kota Mansoura, Delta Nil, Mesir, Selasa pagi, menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 130 orang, lapor Xinhua.
“Ikhwanul Muslimin telah menunjukkan wajah buruknya sebagai kelompok teroris dan tindakannya tidak akan melemahkan tekad rakyat Mesir untuk maju,” kata Beblawi seperti dikutip penasihat medianya, Sherif Shawqi.
Pada bulan Oktober, pihak berwenang Mesir memerintahkan Ikhwanul Muslimin dikeluarkan dari daftar organisasi non-pemerintah yang terakreditasi pemerintah.
Sebelumnya, pengadilan di Kairo juga memerintahkan untuk melarang semua kegiatan kelompok Ikhwanul Muslimin, menyita dananya dan membentuk panel untuk mengelola aset-asetnya.
Surat kabar semi-resmi Ahram memuat di situsnya bahwa tiga bom telah ditanam, dua di antaranya meledak hampir bersamaan.
Yang ketiga di dalam mobil di dekatnya dijinakkan, kata situs web tersebut mengutip seorang pejabat keamanan yang tidak disebutkan namanya.
Serangan itu terjadi di wilayah Delta Nil di Daqahliya, kata kantor berita resmi MENA, dan menambahkan bahwa gedung bank yang terdiri dari lima toko di dekatnya runtuh dan puluhan kendaraan hancur akibat ledakan kuat tersebut.
Sebagian besar korban adalah petugas polisi, kata Omar el-Shawatqi, gubernur Daqahliya, kepada wartawan.
“Mereka dilarikan ke rumah sakit terdekat,” katanya. Mansoura adalah ibu kota Kegubernuran Daqahliya.
Kepala direktorat keamanan Mansoura termasuk di antara korban cedera dan jumlah korban diperkirakan akan bertambah karena masih banyak orang yang terjebak di dalam gedung, tambahnya.
…………………………………………. . ……………………………..
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
Perdana Menteri sementara Mesir Hazem el-Beblawi pada hari Selasa menyatakan Ikhwanul Muslimin, gerakan Islam tertua dan paling berpengaruh di negara itu, sebagai kelompok teroris, kantor berita resmi MENA melaporkan. kota Mansoura Selasa pagi, menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 130 orang, Xinhua melaporkan. “Ikhwanul Muslimin telah menunjukkan wajah buruknya sebagai kelompok teroris dan tindakannya tidak akan melemahkan tekad rakyat Mesir untuk maju,” kata Beblawi seperti dikutip dari kutipannya. kata penasihat media Sherif Shawqi. Pada bulan Oktober, pihak berwenang Mesir memerintahkan Ikhwanul Muslimin dikeluarkan dari daftar organisasi non-pemerintah yang terakreditasi pemerintah. Sebelumnya, pengadilan di Kairo juga memerintahkan untuk melarang semua kegiatan kelompok Ikhwanul Muslimin, menyita dananya dan membentuk panel untuk mengelola aset-asetnya. Surat kabar semi-resmi Ahram memuat di situsnya bahwa tiga bom telah ditanam, dua di antaranya meledak. pada saat yang hampir bersamaan. Serangan ketiga terjadi di sebuah mobil di dekatnya, kata situs tersebut mengutip seorang pejabat keamanan yang tidak mau disebutkan namanya. Serangan itu terjadi di wilayah Delta Nil di Daqahliya, kata kantor berita resmi MENA, seraya menambahkan bahwa ‘sebuah ledakan terjadi di dekatnya’. Gedung bank berlantai lima ambruk dan puluhan kendaraan hancur akibat ledakan dahsyat tersebut. Sebagian besar korban adalah petugas polisi, kata Omar el-Shawatqi, gubernur Daqahliya, kepada wartawan. “Mereka dilarikan ke rumah sakit terdekat,” katanya. Mansoura adalah ibu kota Kegubernuran Daqahliya. Kepala direktorat keamanan Mansoura termasuk di antara korban cedera dan jumlah korban diperkirakan akan bertambah karena masih banyak orang yang terjebak di dalam gedung, tambahnya……….. …….. .. …………………………………. ……… … …………. Ikuti Saluran Indian Express Baru di WhatsAppgoogletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt -ad-8052921-2’) ; );