Partai yang berkuasa di Sri Lanka telah memutuskan untuk tidak mengizinkan mantan anggota Macan Tamil ikut serta dalam pemilihan dewan provinsi utara mendatang, media melaporkan pada hari Senin.
Pemilu ini diadakan untuk pertama kalinya sejak perang tiga dekade melawan Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) berakhir pada tahun 2009.
Sejak LTTE ditumpas, pemerintah Sri Lanka telah merehabilitasi beberapa tokoh Macan Tamil.
Mantan juru bicara LTTE Velayutham Dayanithi alias Daya Master berusaha untuk mengikuti pemilu bulan September di bawah Aliansi Kebebasan Rakyat Bersatu (UPFA) yang dipimpin oleh Presiden Mahinda Rajapaksa.
Namun media lokal yang mengutip sumber UPFA mengabarkan bahwa ia tidak akan diberi kesempatan untuk mengikuti pemilu sebagai calon dari partai yang berkuasa.
Daya Master, mantan juru bicara LTTE, bulan lalu diberikan keanggotaan di partai konstituen utama aliansi yang berkuasa, Partai Kebebasan Sri Lanka (SLFP).
Sekitar 40 orang, termasuk mantan pemimpin sayap politik perempuan LTTE, Subramanium Shivathavi alias Thamilinihas, mencari pencalonan dari SLFP untuk pemilihan Dewan Provinsi Utara.
Laporan media mengatakan mereka tidak mungkin mendapatkan kesempatan untuk bersaing.
Partai yang berkuasa di Sri Lanka telah memutuskan untuk tidak mengizinkan mantan anggota Macan Tamil ikut serta dalam pemilihan dewan provinsi utara mendatang, media melaporkan pada hari Senin. Pemilu ini diadakan untuk pertama kalinya sejak perang selama tiga dekade melawan Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE). berakhir pada tahun 2009. Sejak LTTE dihancurkan, pemerintah Sri Lanka telah merehabilitasi beberapa Macan Tamil terkemuka.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ) ; Mantan juru bicara LTTE Velayutham Dayanithi alias Daya Master berusaha untuk mengikuti pemilu bulan September di bawah Aliansi Kebebasan Rakyat Bersatu (UPFA) yang dipimpin oleh Presiden Mahinda Rajapaksa. pemilihan sebagai kandidat dari partai yang berkuasa. Daya Master, mantan juru bicara LTTE, bulan lalu mendapat keanggotaan di partai konstituen utama dari aliansi yang berkuasa, Partai Kebebasan Sri Lanka (SLFP). Sekitar 40 orang termasuk mantan LTTE pemimpin sayap politik perempuan Subramanium Shivathavi alias Thamilini telah mencari pencalonan dari SLFP untuk pemilihan Dewan Provinsi Utara. Laporan media mengatakan mereka tidak mungkin mendapatkan kesempatan untuk bersaing.