MALAYSIA: Malaysia Airlines pada Kamis memperingatkan bahwa terlalu dini untuk berspekulasi apakah puing-puing pesawat yang ditemukan di Samudera Hindia berasal dari penerbangan MH370 yang hilang, ketika pihak berwenang berupaya memverifikasi asal muasal puing-puing tersebut.
Puing-puing sepanjang dua meter (enam kaki), kemungkinan berasal dari bagian sayap yang dikenal sebagai flaperon, ditemukan di sebuah pantai di pulau La Reunion, Prancis.
“Saat ini, masih terlalu dini bagi maskapai untuk berspekulasi mengenai asal muasal flaperon tersebut,” kata Malaysia Airlines dalam sebuah pernyataan melalui email.
Dikatakan bahwa pihaknya sedang bekerja dengan “otoritas terkait untuk mengonfirmasi masalah tersebut”.
Sebelumnya, Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai mengatakan di New York bahwa pemerintahnya telah mengirim tim untuk menyelidiki temuan tersebut, dan juga memperingatkan agar tidak mengambil kesimpulan terlalu cepat.
Pesawat tersebut menghilang di atas Laut Cina Selatan pada malam hari setelah secara misterius menyimpang dari rute utara dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan 239 orang di dalamnya.
Pihak berwenang yang terlibat dalam pencarian yang dipimpin Australia yakin pesawat itu jatuh di selatan Samudera Hindia.
Namun tidak ada bukti fisik dari puing-puing yang pernah ditemukan dalam salah satu misteri besar penerbangan tersebut, dan pihak berwenang Malaysia menyatakan pada bulan Januari bahwa semua orang di dalamnya dianggap tewas.
Azharuddin Abdul Rahman, direktur jenderal departemen penerbangan sipil Malaysia, mengatakan kepada AFP bahwa lembaganya akan bertemu dengan kementerian transportasi, kementerian luar negeri, dan Malaysia Airlines pada Kamis untuk membahas “langkah selanjutnya”.
“Tapi kita harus verifikasi dulu apakah bagian ini milik MH370. Kita harus melihatnya,” ujarnya.
Pihak berwenang Malaysia tidak dapat memberikan perkiraan kapan para ahli dapat menentukan secara pasti apakah bagian tersebut berasal dari MH370.
Malaysia adalah koordinator keseluruhan upaya investigasi yang mencakup Boeing, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS, dan lembaga lainnya.
Pencarian awal MH370 ditandai dengan serangkaian petunjuk palsu dan pernyataan kontradiktif dari pihak berwenang Malaysia, dan berita tentang penemuan tersebut menimbulkan emosi yang menyakitkan di kalangan kerabat, yang frustrasi karena kurangnya bukti.
“Kami telah berada di roller coaster berkali-kali dan berhasil beradaptasi, namun sekarang begini,” kata Jacquita Gonzales, yang suaminya Patrick Gomes adalah pengawas awak kabin penerbangan tersebut.
“Perasaan kami campur aduk. Jika itu benar, setidaknya saya tahu saya bisa mendapatkan kedamaian dan memberikan perpisahan yang layak kepada suami saya. Namun sebagian dari kami masih berharap mereka masih hidup di suatu tempat.”