KARACHI: Ketua Gerakan Mutthaida Qaumi (MQM) Pakistan Altaf Hussain hari ini mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua partai tetapi membatalkan keputusannya beberapa jam kemudian dalam sebuah langkah dramatis.
“Saya memutuskan untuk meninggalkan partai hari ini karena saya tidak memiliki kekuatan dan keberanian untuk menanggung kekecewaan dan pengkhianatan lagi,” kata Hussain, 60 tahun, yang tinggal di pengasingan di London sejak tahun 1991.
“Komite pusat kini bebas memilih siapa saja yang diinginkan sebagai ketua partai,” ujarnya dini hari tadi.
Segera setelah pengumumannya, ratusan pendukung partai berkumpul di markas MQM di Karachi dan di bagian lain provinsi Sindh, meneriakkan slogan-slogan yang mendukung Hussain dan mendesaknya untuk berubah pikiran.
Komite pusat, yang menjadi sasaran kritik Hussain dalam beberapa pekan terakhir, mengadakan pertemuan darurat dengan para pemimpin senior dan mengatakan mereka akan meyakinkan dia untuk membatalkan keputusannya.
“Tidak ada seorang pun kecuali Altaf Hussain yang dapat memimpin partai ini. Saya tahu kami telah melakukan kesalahan tetapi kami mohon maaf,” kata MNA dan pemimpin senior Dr Farooq Sattar.
Beberapa jam kemudian, Hussian menarik pengunduran dirinya, dengan mengatakan ini adalah kali terakhir ia menerima tuntutan para pekerja.
Dalam pidato melalui telepon kepada para pendukungnya di luar markas MQM, Hussain berkata, “Sekali lagi saya menyetujui keinginan para pendukung saya.”
Tahun lalu, ia mengumumkan pengunduran dirinya, namun menarik keputusannya beberapa jam kemudian, atas desakan para pekerja partai.
MQM, yang merupakan partai terbesar di Karachi dan juga paling berpengaruh dengan kekuasaan untuk menutup kota tersebut dalam hitungan menit, didirikan oleh Hussain pada tahun 1984-85 ketika ia menjadi pemimpin mahasiswa di Universitas Karachi.
Hussain dan sekelompok pengikut setianya membentuk Gerakan Mohajir Qaumi dan memperoleh dukungan luas dari penduduk berbahasa Urdu yang bermigrasi ke Pakistan dari India selama pemisahan tahun 1947.
Hussain juga tidak senang dengan tuduhan yang dibuat oleh Paramilitary Rangers tentang keterlibatan pekerja partainya dalam kekerasan sektarian dan pembunuhan di Karachi dan menyebutnya sebagai konspirasi melawan MQM.
Kekuasaannya yang karismatik dan besar terhadap penduduk berbahasa Urdu di Karachi dan Sindh terlihat jelas awal tahun ini ketika ia ditangkap oleh Polisi Metropolitan Inggris di London dalam kasus pencucian uang.
Hanya satu jam setelah penangkapannya diumumkan, Karachi terhenti dan ditutup selama tiga hari sebelum MQM mengimbau masyarakat untuk melanjutkan bisnis dan pekerjaan normal.