Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Minggu bahwa tidak mengejutkan bahwa jenis baru flu burung telah menyebar ke ibu kota Tiongkok setelah membuat puluhan orang sakit di bagian timur negara itu.

Hingga hari Sabtu, ketika pejabat Beijing melaporkan kasus H7N9 pertama di ibu kota tersebut, semua kasus terjadi di Shanghai dan wilayah lain di Tiongkok timur. Para pejabat mengumumkan dua kasus pertama di provinsi Henan tengah, yang terletak di sebelah Beijing, pada hari Minggu.

Bukan berarti semua orang yang terkonfirmasi terinfeksi H7N9 “berkelompok dalam satu wilayah kecil dengan sumber paparan yang sama,” kata Michael O’Leary, kepala kantor WHO di Tiongkok. “Jadi kami perkirakan akan ada kasus-kasus baru… Selain itu, kami masih memperkirakan akan ada kasus-kasus lain.”

Seorang anak perempuan berusia 7 tahun adalah kasus H7N9 pertama yang dikonfirmasi di Beijing. Empat kasus lagi dilaporkan di provinsi Zhejiang timur pada hari Minggu dan dua lagi di Jiangsu, menjadikan jumlah orang yang terjangkit virus tersebut menjadi 57 orang. Sebelas korban meninggal.

Para pejabat kesehatan yakin virus tersebut, yang pertama kali terdeteksi pada manusia bulan lalu, menyebar melalui kontak langsung dengan ayam yang terinfeksi.

O’Leary mengatakan “kabar baiknya” adalah masih belum ada bukti bahwa seseorang telah menularkan virus tersebut ke orang lain.

“Sejauh yang kami tahu, semua kasus itu tertular satu per satu secara sporadis dan tidak nyambung,” ujarnya seraya menambahkan, sumber penularannya masih diselidiki.

Gadis tersebut, yang orangtuanya bekerja sebagai pedagang unggas hidup, dirawat di rumah sakit pada hari Kamis dengan gejala demam, sakit tenggorokan, batuk dan sakit kepala, kata Biro Kesehatan Beijing.

O’Leary mengatakan pengobatan dini bisa efektif, seperti yang ditunjukkan gadis itu, yang kondisinya stabil.

Dari satu-satunya kasus lain yang dilaporkan di luar Tiongkok timur, pejabat kesehatan di provinsi Henan mengatakan tes terhadap dua pria pada Kamis malam menunjukkan bahwa mereka mengidap virus tersebut.

Mereka mengatakan seorang koki restoran berusia 34 tahun yang telah menunjukkan gejala flu selama sekitar seminggu berada dalam kondisi kritis di rumah sakit, sementara seorang petani berusia 65 tahun yang sering melakukan kontak dengan unggas berada dalam kondisi stabil setelah menerima perawatan. .

Mereka mengatakan 19 orang yang melakukan kontak dekat dengan kedua pria tersebut tidak menunjukkan gejala flu apa pun.

Tiongkok lebih terbuka dalam menanggapi virus baru ini dibandingkan satu dekade lalu ketika terjadi wabah SARS, ketika pihak berwenang dikritik habis-habisan karena tidak memberikan informasi.

Keluaran SGP Hari Ini