Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan dia tidak akan menandatangani perjanjian militer dengan Amerika jika perjanjian itu terus berlanjut seperti serangan pesawat tak berawak NATO minggu ini yang mengakibatkan korban sipil.

Seorang komandan Taliban dan seorang anak laki-laki berusia delapan tahun tewas dan dua wanita terluka akibat serangan pesawat tak berawak di provinsi Helmand selatan pada hari Kamis, kata juru bicara pemerintah Afghanistan Umar Zwak kepada kantor berita Pajhwok.

“Selama tindakan sewenang-wenang dan penindasan terhadap kekuatan asing terus berlanjut, perjanjian keamanan dengan Amerika Serikat tidak akan ditandatangani,” kata Karzai dalam sebuah pernyataan yang diposting di situsnya.

“Serangan ini menunjukkan bahwa pasukan AS tidak menghormati nyawa dan keselamatan rakyat Afghanistan dan keputusan loya jirga (dewan tetua),” kata pemimpin Afghanistan itu.

Pasukan Bantuan Keamanan Internasional yang dipimpin NATO mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa serangan udara dilakukan terhadap pemberontak di Helmand pada hari Kamis dan menyatakan penyesalan atas jatuhnya korban sipil.

Komandan tertinggi Washington di Afghanistan, Jenderal Marinir Joseph Dunford, menelepon Karzai pada hari Kamis untuk meminta maaf atas kematian anak tersebut.

Dunford, juru bicaranya, mengatakan: “Sangat menyesalkan insiden tersebut dan jatuhnya korban sipil, dan berjanji akan segera melakukan penyelidikan bersama untuk menentukan semua fakta mengenai apa yang terjadi.”

Serangan pesawat tak berawak itu terjadi hanya beberapa hari setelah loya jirga menyetujui perjanjian militer dengan AS yang berlaku setelah ISAF menarik diri dari tahun 2014, meskipun Karzai ingin menunda penandatanganan perjanjian tersebut sampai penggantinya terpilih tahun depan.

Draf kasar perjanjian tersebut memperkirakan kehadiran sekitar 10.000-15.000 tentara AS di negara tersebut hingga tahun 2024.

Data SGP