Tim pencari multi-negara yang mencari pesawat Malaysia yang hilang mengatakan mereka akan berhenti mendengarkan sinyal yang datang dari dasar Samudera Hindia dan sekarang mengerahkan kapal selam tak berawak untuk menemukan kotak hitam pesawat tersebut.
Keputusan itu diambil setelah tidak ada gelombang bawah air yang terdeteksi selama hampir seminggu. Sinyal terakhir dari empat sinyal lainnya terdeteksi pada Selasa malam.
“Kami belum mendapatkan satupun deteksi dalam enam hari. Ini waktunya untuk menyelam ke dalam air,” kata kepala koordinator pencarian Australia Marshall (purnawirawan) Angus Houston ketika pencarian jet yang hilang tersebut memasuki hari ke-38.
Bluefin-21, sebuah wahana yang dilengkapi dengan sonar pemindai samping, akan dikerahkan sore ini. Sonar pemindaian samping adalah teknologi akustik yang menghasilkan gambar dari pantulan suara, bukan cahaya, CNN melaporkan.
Setiap penerapan akan berlangsung selama 24 jam. Dibutuhkan waktu dua jam bagi Bluefin-21 untuk mencapai dasar laut, ia akan mencari dasar laut selama 16 jam dan
dua jam lagi untuk muncul kembali. Diperlukan waktu empat jam lagi untuk mengunduh dan menganalisis data yang dikumpulkan, katanya.
Houston memperingatkan bahwa pencarian penyelaman akan menjadi proses panjang dan tidak membuahkan hasil. “Itu tidak diperbolehkan,” katanya. “Ini akan menjadi proses yang lambat dan sulit.”
Untuk menemukan kotak hitam tersebut, penting untuk mengetahui apa yang terjadi pada tanggal 8 Maret sebelum pesawat Malaysia Airlines MH370 tujuan Beijing yang membawa 239 orang, termasuk lima warga negara India, seorang warga negara Indo-Kanada, dan 154 warga negara Tiongkok, jatuh. dari Kuala Lumpur.
Baterai yang memberi daya pada kotak hitam disertifikasi dapat berfungsi selama 30 hari, namun mungkin masih memberikan sinyal lemah selama beberapa hari. Disimpan di bagian ekor pesawat, mereka dirancang untuk mulai memancarkan sinyal yang jelas dan bernada tinggi segera setelah bersentuhan dengan air.
Sementara itu, kapal pertahanan Australia Ocean Shield mendeteksi adanya tumpahan minyak tadi malam, namun tidak jelas dari mana minyak tersebut berasal. Dua galon dikumpulkan untuk penyelidikan, kata Houston.
“Saya tekankan sumber minyak tersebut belum dapat ditentukan, namun ladang minyak tersebut berjarak sekitar 5.500 meter melawan arah angin … dari sekitar deteksi TPL di Ocean Shield,” kata Houston, mengacu pada ping yang dikirim oleh kapal tersebut. diseret terdeteksi adalah pencari ping.
Menurut pernyataan dari Pusat Koordinasi Badan Gabungan, “Otoritas Keselamatan Maritim Australia telah merencanakan area pencarian visual dengan luas total sekitar 47.644 kilometer persegi.”
Misteri hilangnya pesawat terus membingungkan otoritas penerbangan dan keamanan yang sejauh ini gagal menemukan pesawat tersebut meskipun telah mengerahkan radar berteknologi tinggi dan peralatan lainnya.