India pada hari Rabu memberikan konsesi perdagangan penting kepada Sri Lanka dalam upaya nyata untuk meyakinkan Sri Lanka bahwa New Delhi akan bersahabat dengannya meskipun ada ketegangan pada hubungan bilateral akibat peristiwa yang sedang berlangsung di Tamil Nadu.

Pada bulan Agustus 2012, Menteri Perdagangan India Anand Sharma meyakinkan Sri Lanka bahwa India akan menghapuskan persyaratan bahwa garmen Sri Lanka harus menggunakan sejumlah bahan yang bersumber dari India jika ingin memanfaatkan konsesi bea masuk nol untuk ekspor ke India berdasarkan perjanjian India- Perjanjian Perdagangan Bebas Sri Lanka (ISLFTA).

Berdasarkan ISLFTA, setidaknya 5 juta dari 8 juta barang yang diizinkan untuk diekspor bebas bea ke India harus dibuat dengan bahan-bahan India.

Namun pemerintah Sri Lanka menginginkan kondisi ini dicabut karena industri garmen di pulau tersebut kesulitan memenuhi persyaratan tersebut. India, yang telah menunda implementasi janji Sharma selama hampir satu tahun, kini berpikir bahwa yang terbaik adalah menyerah. Kini Lanka bisa ekspor ke India, seluruh kuotanya 8 juta keping, tanpa menggunakan bahan impor dari India.

Selain itu, India telah memberitahukan konsesi layanan untuk negara-negara non-MOL berdasarkan Perjanjian Perdagangan Bebas Asia Selatan (SAFTA).

Berdasarkan pemberitahuan tersebut, ekspor tekstil dari Lanka ke India, berdasarkan SAFTA, akan dikenakan bea masuk 5 persen, dan bukan 11 persen, seperti yang terjadi selama ini.

judi bola