WASHINGTON: Ilmuwan Meksiko kelahiran India, Sanjaya Rajaram, menerima Penghargaan Pangan Dunia 2014 yang bergengsi atas penelitian pertaniannya yang menghasilkan peningkatan luar biasa dalam produksi gandum dunia yang dibangun di atas keberhasilan Revolusi Hijau.

“Ini adalah pencapaian kolektif, bukan pencapaian satu orang,” kata Rajaram kepada hadirin saat menerima penghargaan bergengsi tersebut di Iowa State University, Des Moines, di negara bagian Iowa, AS.

Penghargaan ini “menghormati semangat inovatif para petani”, katanya, seraya menambahkan bahwa “tanpa kontribusi mereka, penelitian saya tidak akan mungkin terwujud”.

Dengan menyilangkan varietas gandum musim dingin dan musim semi – yang merupakan kumpulan gen berbeda yang diisolasi satu sama lain selama ratusan tahun – ia menciptakan varietas gandum yang tahan terhadap penyakit dan stres serta dapat beradaptasi pada beragam wilayah geografis dan iklim.

Pada tahun 2007, Norman Borlaug menyebut Rajaram sebagai “ilmuwan gandum kontemporer terhebat di dunia”. Borlaug dikenal sebagai bapak Revolusi Hijau.

Lahir di sebuah kota kecil di India, Rajaram bekerja untuk menjadi yang terbaik di kelasnya seiring kemajuannya di sekolah, dan mengabdikan hidupnya untuk melakukan perbaikan langsung bagi para petani dan semua orang yang bergantung pada pertanian.

Kini sebagai warga negara Meksiko, Rajaram telah melakukan sebagian besar penelitiannya di Meksiko di International Maize and Wheat Improvement Center (CIMMYT).

Karyanya di sana menghasilkan peningkatan produksi gandum dunia yang spektakuler – lebih dari 200 juta ton selama periode 25 tahun yang dikenal sebagai “tahun emas gandum” – yang melanjutkan keberhasilan Revolusi Hijau.

Rajaram bekerja berdampingan dengan Borlaug di CIMMYT sebelum menggantikannya sebagai kepala program pemuliaan gandum pada tahun 1972.

Dia menerapkan perluasan besar-besaran pendekatan Borlaug, melanjutkan pekerjaan mentornya selama ‘tahun emas’ pemuliaan dan produksi gandum.

Di bawah kepemimpinan Rajaram, pusat tersebut telah mengembangkan 480 varietas gandum yang telah dilepasliarkan di 51 negara dan telah diadopsi secara luas oleh petani skala kecil dan besar.

Pada konferensi pers, Rajaram mengatakan dia dengan sepenuh hati mendukung tanaman hasil rekayasa genetika.

Namun pemenang Hadiah Pangan Dunia itu mengatakan kehati-hatian masih diperlukan dalam penerapannya, demikian yang dilaporkan surat kabar lokal Des Moines Register.

“Saya sangat pro, dalam artian saya melihat stabilitas hasil yang luar biasa yang dapat dihasilkan oleh GM (modifikasi genetik) pada berbagai tanaman,” kata Rajaram.

Apa dampaknya terhadap lingkungan? Hal-hal itu perlu kita kaji dengan sangat hati-hati,” kata Rajaram.

“Seperti halnya teknologi apa pun, kita harus sangat berhati-hati dalam mempromosikannya,” tambahnya.

taruhan bola