WASHINGTON: Ilmuwan tanaman kelahiran India Sanjaya Rajaram dinobatkan sebagai pemenang Hadiah Pangan Dunia senilai USD 250.000 atas kontribusinya dalam meningkatkan produksi gandum global sebanyak lebih dari 200 juta ton pada tahun-tahun setelah Revolusi Hijau.
Pencapaian terobosan Rajaram dalam keberhasilan perkawinan silang varietas gandum musim dingin dan musim semi, yang merupakan kumpulan gen yang berbeda dan terisolasi satu sama lain selama ratusan tahun, mendorongnya untuk mengembangkan tanaman yang memiliki hasil lebih tinggi dan basis genetik yang luas.
Lebih dari 480 varietas gandum unggul yang dibudidayakan oleh Rajaram telah dilepasliarkan di 51 negara di enam benua dan telah diadopsi secara luas oleh petani skala kecil dan besar.
“Pekerjaan Dr Rajaram menjadi inspirasi bagi kita semua untuk berbuat lebih banyak, baik di sektor swasta maupun publik,” kata Menteri Luar Negeri John Kerry pada sebuah acara saat ia menyampaikan pidato utama.
“Jika Anda menghitungnya, ketika planet kita harus menampung dua miliar orang lagi dalam tiga dekade mendatang, tidak sulit untuk mengetahui: Ini saatnya untuk revolusi hijau kedua,” kata Kerry.
Rajaram mengikuti jejak peraih Nobel Norman E Borlaug di International Maize and Wheat Improvement Centre, CIMMYT, yang memimpin program gandumnya dari tahun 1976 hingga 2001.
Presiden Yayasan Hadiah Pangan Dunia dan mantan Duta Besar AS untuk Kamboja, Kenneth M Quinn, mengatakan pemenang Hadiah Pangan Dunia 2014 adalah individu yang bekerja erat dengan Dr Borlaug di Meksiko dan kemudian melanjutkan dan memperluas karyanya serta membuat terobosan baru. dengan prestasinya sendiri.
“Kami bersyukur atas ratusan varietas gandum baru yang dikembangkan oleh Dr. Rajaram, yang setiap tahunnya menghasilkan 200 juta ton lebih gandum ke pasar dunia dan memberi makan jutaan orang di seluruh dunia,” tambah Kerry.
Diplomat utama tersebut juga berbicara tentang Feed the Future, sebuah inisiatif presidensial mengenai kelaparan global dan ketahanan pangan, yang melaluinya Amerika membangun landasan bagi kemajuan jangka panjang dalam melawan kelaparan global.
“Feed the Future mendukung agenda penelitian untuk memanfaatkan inovasi ilmiah dan teknologi di bidang pertanian,” ujarnya.
Penghargaan Pangan Dunia didirikan oleh Borlaug pada tahun 1986 untuk menarik perhatian dunia terhadap kelaparan dan mereka yang karyanya telah secara signifikan membantu upaya untuk mengakhiri kelaparan.
Tahun ini menandai peringatan 28 tahun penghargaan tersebut, yang memberikan penghargaan kepada individu-individu yang telah memajukan pembangunan manusia dengan meningkatkan kualitas, kuantitas atau ketersediaan pangan di dunia.