WASHINGTON: Menjelang kunjungan tiga hari Perdana Menteri Narendra Modi ke AS, ratusan warga India-Amerika dari seluruh negeri bergandengan tangan untuk menyambutnya dengan meriah di depan markas besar PBB dan Gedung Putih.
Demonstrasi ‘Amerika Menyambut Modi’ direncanakan di depan markas besar PBB di New York pada tanggal 27 September ketika Modi akan menyampaikan pidato perdananya di Majelis Umum PBB.
Panitia juga menyiapkan spanduk besar, poster, dan kaus oblong yang dibuat khusus dengan slogan ‘Amerika Menyambut Modi’ untuk dibagikan kepada para peserta.
Demikian pula di Washington DC, sejumlah warga Amerika keturunan India dari ibu kota negara dan dari pinggiran kota di dekat Maryland dan Virginia sedang bersiap untuk mengadakan demonstrasi penyambutan di depan Gedung Putih pada tanggal 30 September, ketika Modi dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan dengan AS. Presiden, simpan. Barack Obama, di Ruang Ovalnya.
Meskipun acara di New York diselenggarakan oleh Forum Intelektual India-Amerika bekerja sama dengan beberapa organisasi lain, rapat umum di Gedung Putih direncanakan oleh Forum Demokrasi India AS.
“Ada tingkat dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Modi di AS… Warga keturunan India-Amerika dari Chicago dan Houston terbang ke New York untuk menyambut Perdana Menteri di depan PBB ketika ia menyampaikan pidatonya di depan PBB. Rapat Umum,” kata Narain Kataria dari Forum Intelektual India Amerika.
Kataria mengatakan para pendukung Modi di Chicago telah mencetak kaos ‘Amerika Menyambut Modi’, yang akan dibagikan kepada para peserta.
Sejumlah poster dan spanduk berukuran besar juga dicetak untuk dipajang secara mencolok oleh para peserta selama acara yang diperkirakan akan dihadiri sekitar 900 orang tersebut.
Banyak dari peserta akan mengenakan topeng Modi, sementara dua potongan seukuran Modi akan dipajang di depan PBB agar orang-orang dapat berfoto dengan pemimpin populer mereka, kata Kataria.
Tidak semua orang bisa mendapatkan tiket ke resepsi publik untuk menghormati Modi karena keterbatasan tempat.
“Ini cara kami berfoto bersama Modi,” katanya. Tiga hari kemudian, pertemuan penyambutan serupa direncanakan di Washington di depan Gedung Putih bertepatan dengan pertemuan Modi-Obama.
“Ayo rayakan ‘Hari Kemitraan AS-India’ yang resmi pada tanggal 30 September. Bergabunglah bersama kami dalam perayaan pengakuan hari ini oleh pemerintah AS,” demikian selebaran acara tersebut.
Awal pekan ini, Senat AS dengan suara bulat mengeluarkan resolusi yang menetapkan tanggal 30 September sebagai ‘Hari Kemitraan AS-India’.
Namun, bersamaan dengan unjuk rasa yang menyambut baik ini, beberapa kelompok telah mengumumkan untuk mengadakan protes anti-Modi baik di luar PBB maupun di depan Gedung Putih.
Di kedua tempat tersebut, ‘Sikhs For Justice’ di New York berencana mengadakan protes terhadap dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Punjab dan Gujarat.
Dewan Kashmir Amerika (KAC) kemarin mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan acara menyalakan lilin di depan Gedung Putih pada tanggal 29 September untuk mengingatkan Obama agar menepati janjinya pada tahun 2008 untuk mencoba memfasilitasi pemahaman yang lebih baik antara Pakistan dan India, mengenai masalah Kashmir. penyelesaian.
Sementara itu, Forum Demokrasi India Amerika mengklaim dalam suratnya kepada otoritas setempat bahwa ‘Sikh untuk Keadilan’ mencoba menggagalkan unjuk rasa penyambutan mereka dengan menyatakan bahwa unjuk rasa anti-Modi akan dihadiri oleh sekitar 1.300 orang.
Karena Lafayette Square Park hanya mampu menampung sejumlah orang tertentu, maka jika izin pelaksanaan unjuk rasa sebanyak 1300 orang diberikan, maka kelompok lain tidak diperbolehkan mengadakan unjuk rasa.