NEW YORK: Calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Rodham Clinton hari ini kembali membela penggunaan server email pribadinya saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, dengan membandingkan berbagai investigasi yang dilakukannya dengan penyelidikan yang dipimpin Partai Republik terhadap pemerintahan suaminya lebih dari dua dekade lalu.

“Ini seperti tetesan, tetesan, tetesan. Dan itulah mengapa saya berkata, hanya ada sedikit hal yang dapat saya kendalikan,” katanya dalam sebuah wawancara di Meet the Press NBC. “Saya tidak bisa memprediksi apa yang akan diajukan oleh Partai Republik, tuduhan atau klaim seperti apa yang mungkin mereka buat.”

Clinton membandingkan penyelidikan atas korespondensinya dengan kontroversi seperti yang terjadi terkait kesepakatan tanah Whitewater yang menghambat kampanye suaminya dan sebagian besar pemerintahannya, dengan mengatakan bahwa para pemilih di New York memilihnya menjadi anggota Senat meskipun ada pertanyaan politik selama bertahun-tahun.

“Pada tahun 90an, saya mengalami serangan yang sama. Dan, tampaknya, pada saat itu, serangan tersebut tidak ada habisnya,” katanya. “Saat saya mencalonkan diri sebagai Senat, orang-orang berkata, ‘Hei, kami lebih memikirkan apa yang akan Anda lakukan untuk kami. Dan saya percaya para pemilih akan membuat keputusan kali ini juga.”

Perbandingan historis ini menandai garis pertahanan baru bagi Clinton, yang mengalami penurunan jajak pendapat di tengah pertanyaan yang masih ada mengenai penggunaan emailnya. Partai Republik telah menghubungkan masalah email ini dengan kontroversi masa lalu yang melibatkan mantan ibu negara dalam upaya untuk menimbulkan keraguan di kalangan pemilih tentang kepercayaannya. Kontroversi email ini menjadi gangguan bagi kampanye kepresidenannya di mana ia menghadapi tantangan kuat yang tak terduga dari Senator Vermont. Menghadapi Bernie Sanders.

Dalam wawancara terpisah dengan CNN yang dirilis hari Sabtu, mantan Presiden Bill Clinton juga menyamakan penyelidikan yang saat ini dilakukan oleh anggota Kongres dari Partai Republik dan badan-badan federal dengan pertanyaan yang dihadapi pemerintahannya.

“Ini adalah sesuatu yang biasa terjadi dalam semua kampanye kepresidenan kami kecuali pada tahun 2008 karena alasan yang unik,” kata Clinton. “Sejak Watergate, hal seperti ini telah terjadi.” Dia menambahkan: “Kami melihat sejarah terulang kembali.”

Awal pekan ini, korespondensi email baru ditemukan antara Clinton dan pensiunan Jenderal. David Petraeus ketika memimpin Komando Pusat militer AS menimbulkan pertanyaan baru tentang apakah dia benar-benar memberikan catatan lengkap kepada pemerintah tentang korespondensi terkait pekerjaannya sebagai menteri luar negeri.

lagu togel