Dua pembom mobil bunuh diri meledakkan mobil di dekat kantor pusat TV pemerintah Suriah di sini pada Minggu malam, menyebabkan kerusakan properti dan mengganggu siaran saluran tersebut, media melaporkan.

Mobil-mobil tersebut diledakkan 20 meter dari lampu lalu lintas di sepanjang pagar kiri markas besar tersebut, lapor Xinhua mengutip kantor berita pemerintah Suriah.

Televisi pemerintah Suriah mengatakan beberapa orang yang berada di sekitar terluka. Sebuah mayat, yang diyakini para pejabat adalah milik salah satu dari dua pembom, ditemukan di lokasi ledakan.

Video tersebut juga menunjukkan rekaman video pendek setelah ledakan, yang menunjukkan kerusakan yang terjadi di Lapangan Umayyah, jantung kota Damaskus dan markas besar tentara Suriah.

Seorang penyiar TV pemerintah mengatakan dalam sebuah komentar di luar kamera bahwa kerugian yang terjadi cukup besar, dan menambahkan bahwa TV al-Ekhbaria, yang sempat terputus, terus mengudara pada frekuensi cadangan.

Tahun lalu, sebuah alat peledak merobek lantai tiga kantor pusat TV pemerintah, menewaskan sejumlah karyawan. Perangkat tersebut diyakini ditanam oleh salah satu agen yang bekerja dengan faksi pemberontak.

Juga pada tahun lalu, kantor lama al-Ekhbaria, yang berbasis di luar Damaskus, dihancurkan sepenuhnya oleh pemberontak, sehingga mendorong manajemennya untuk pindah ke dalam markas utama televisi pemerintah.

Serangan terhadap media pemerintah berkisar dari serangan terhadap jurnalis dan juru kamera negara, beberapa di antaranya telah diculik atau dibunuh.

Serangan hari Minggu terjadi beberapa jam setelah Tentara Pembebasan Suriah (FSA), kelompok bersenjata yang menentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, mengatakan mereka akan menembaki ibu kota Damaskus dengan mortir jika pasukan pemerintah Suriah terus melakukan pengepungan terhadap wilayah yang dikuasai pemberontak.

Serangan tersebut hanyalah salah satu dari serangkaian serangan mortir yang menargetkan berbagai wilayah di Damaskus dalam beberapa hari terakhir, menewaskan sedikitnya dua orang dan menyebabkan puluhan orang terluka.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengklaim bahwa 11 warga sipil, termasuk tiga anak-anak dan empat wanita, tewas akibat penembakan pasukan pemerintah di provinsi selatan Daraa pada hari Minggu.

Meningkatnya konflik antara pemberontak dan pasukan pemerintah terus berlanjut di tengah upaya internasional untuk mengadakan konferensi di Jenewa pada pertengahan November untuk mengatasi krisis Suriah.

Bentrokan dan serangan kekerasan terus berlanjut bahkan ketika para ahli kimia internasional menjalankan misi mereka di Suriah untuk mengawasi penghancuran gudang senjata kimia negara tersebut.

Keluaran SGP Hari Ini