KARACHI: Ketua Partai Rakyat Pakistan Bilawal Bhutto Zardari siap memulai karir politiknya secara besar-besaran dengan mengadakan rapat umum pertamanya di sini besok.
Unjuk rasa tersebut diadakan pada tanggal 18 Oktober, hari dimana ibu Bilawal dan Perdana Menteri Benazir Bhutto yang terbunuh kembali ke Pakistan setelah delapan tahun di pengasingan pada tahun 2007 dan diserang dalam dua ledakan di Shahrah-i-Faisal.
Kelompok militan menyerang unjuk rasa Benazir, menewaskan sekitar 140 orang dan melukai lebih dari 400 lainnya.
Analis politik mengatakan Bilawal mengambil keputusan yang diperhitungkan dengan mengadakan rapat umum pada tanggal 18 Oktober untuk meluncurkan karir politiknya secara besar-besaran dan menampilkan dirinya sebagai penerus sejati dinasti politik Bhutto.
Pengaturan keamanan telah dibuat untuk rapat umum pertama ketua Partai Rakyat Pakistan (PPP) yang berusia 26 tahun itu.
Pemerintah Sindh telah menyetujui permintaan polisi yang menyerukan penangguhan layanan telepon seluler di Karachi dan Bilawal dijadwalkan untuk menyampaikan pidato pada unjuk rasa di sebuah lokasi dekat makam Mohammad Ali Jinnah.
Polisi provinsi juga meminta penghentian layanan telepon seluler di wilayah lain di Sindh.
PPP, yang merupakan partai yang berkuasa di provinsi Sindh selatan, optimistis akan banyaknya orang yang ikut serta dalam demonstrasi tersebut. Pengaturan tempat duduk telah dibuat untuk sekitar 150.000 orang.
“Ini adalah kesempatan besar bagi partai tersebut karena ini akan menjadi unjuk rasa publik pertama Bilawal di Karachi dan juga unjuk rasa besar pertama yang dilakukan PPP di kota itu setelah sekian lama,” kata Menteri Penerangan Sindh Sharjeel Memon.
“Sekitar 20.000 kendaraan akan datang dari wilayah pedalaman Sindh dan pendukung partai juga datang dengan kereta api dari wilayah lain di negara itu untuk menghadiri unjuk rasa,” tambah Memon.
Unjuk rasa ini juga dianggap penting karena Gerakan Muttahida Qaumi (MQM) yang mewakili penduduk berbahasa Urdu selama bertahun-tahun telah mengadakan unjuk rasa besar-besaran yang jumlahnya tidak dapat ditandingi oleh partai lain.
Bulan lalu, Imran Khan dan partainya di Pakistan, Tehreek-e-Insaaf, juga mengadakan unjuk rasa di tempat yang sama, Bagh-e-Jinnah, yang menarik banyak massa.
Keamanan untuk unjuk rasa telah diberlakukan sejak kemarin dengan jalan dan bahkan jalan kecil menuju Bagh-e-Jinnah diblokir dengan kontainer.
“Seharusnya ada sekitar 3.000 polisi dan pasukan paramiliter sebagai bagian dari rencana keamanan untuk unjuk rasa tersebut,” kata seorang pejabat pemerintah.
Bilawal, yang telah meluncurkan karir politiknya melalui situs jejaring sosial, mengunjungi lokasi rapat umum kemarin bersama dengan para pemimpin partai lainnya untuk meninjau pengaturannya.