Rt Rev Dr Thomas Savundaranayagam, uskup Jaffna, dengan tegas menentang upaya berbagai kelompok nasionalis Tamil di Tamil Nadu untuk mencegah peziarah Sri Lanka mengunjungi tempat suci Katolik di negara bagian itu.

Diminta untuk mengomentari insiden Minggu lalu ketika polisi Tamil Nadu menolak 70 peziarah Lanka bahkan sebelum mereka mencapai kuil Annai Velankanni karena takut akan kekerasan oleh kelompok nasionalis Tamil, Dr Savundaranayagam mengatakan bahwa peziarah “sama sekali tidak boleh dihentikan”.

“Umat Katolik Lanka, baik Tamil maupun Sinhala, sangat berbakti kepada Annai Velankanni. Mereka membuat sumpah kepada dewa. Mereka tidak boleh dihalangi untuk memenuhi sumpah mereka,” katanya kepada Express, Rabu.

Pelanggaran Hak

Pastor Cyril Gamini, juru bicara Penjabat Uskup Kolombo, Pastor Emmanuel Fernando, mengatakan menghentikan peziarah pergi ke tempat ibadah adalah “tindakan tidak demokratis dan pelanggaran hak asasi manusia”.

“Salah satu kriteria untuk menilai keadaan demokrasi dan HAM di suatu negara adalah ada atau tidaknya kebebasan beribadah bagi seluruh masyarakat,” jelasnya.

“Meskipun kami tidak percaya bahwa pemerintah Tamil Nadu berada di balik tindakan kekerasan ini, pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan kepada para peziarah. Lagipula, para peziarah tidak pergi ke Tamil Nadu untuk tujuan apa pun selain untuk beribadah di tempat-tempat sucinya,” kata Pastor Gamini.

Ditanya apakah insiden seperti itu akan mencegah orang Lanka mengunjungi kuil di Tamil Nadu, dia mengatakan tidak. “Insiden itu terjadi secara sporadis. Orang-orang kami telah pergi terlepas dari insiden kekerasan sebelumnya dan akan terus pergi,” tegasnya.

Hongkong Malam Ini