Pihak berwenang Australia telah menahan 18 pencari suaka India, yang kemungkinan akan dikirim kembali ke India sejalan dengan kebijakan Perdana Menteri Tony Abbott yang baru terpilih untuk memerangi penyelundupan manusia.
Orang-orang India itu termasuk di antara 128 pencari suaka yang bepergian dengan tiga kapal yang dicegat minggu lalu dan dikirim untuk diproses di lepas pantai, lapor Australian Associated Press hari ini. “Kapal pertama ditemukan pada Selasa dengan 18 orang dari India, yang diinterogasi di Darwin,” kata Mark Binskin, penjabat komandan Operasi Sovereign Borders.
“Kelompok itu diharapkan akan dikirim kembali ke India,” katanya.
Sementara itu, pihak berwenang mencegat sebuah kapal yang membawa 80 pencari suaka hari ini, di tengah kunjungan Abbott ke Indonesia yang kemungkinan akan didominasi oleh pembicaraan tentang masalah imigrasi.
Kunjungan Abbott terjadi tiga hari setelah sebuah kapal penuh pencari suaka dalam perjalanan ke Australia tenggelam di perairan Indonesia, menyebabkan 29 orang tewas dan puluhan lainnya hilang.
Indonesia sering dijadikan tempat transit oleh para pencari suaka yang putus asa untuk mencapai Pulau Christmas Australia dengan harapan memulai kehidupan yang lebih baik.
Ribuan naik perahu nelayan reyot setiap tahun untuk melakukan perjalanan yang seringkali mematikan, biasanya melintasi sekitar 340 kilometer laut lepas.
Abbott berada di bawah tekanan di dalam negeri untuk membendung banjir pencari suaka saat dia menuju ke Indonesia untuk berbicara dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kedatangan terakhir dilaporkan di Christmas Island. Anggota dewan Christmas Island dan pemimpin serikat pekerja Gordon Thomson mentweet bahwa sekitar 80 pria, wanita dan anak-anak telah muncul.
Thomson juga membenarkan bahwa rombongan tersebut tiba dengan dua kapal angkatan laut.
Sementara itu, sebuah kapal yang diyakini membawa lebih dari 100 pencari suaka dari Timur Tengah tenggelam di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat setelah dihantam gelombang tinggi. Pencarian dilanjutkan pada hari Senin untuk puluhan orang yang diyakini hilang setelah 35 orang yang selamat berhasil diselamatkan.
Pihak berwenang Australia telah menahan 18 pencari suaka India, yang kemungkinan akan dikirim kembali ke India sejalan dengan kebijakan Perdana Menteri Tony Abbott yang baru terpilih untuk memerangi penyelundupan manusia. Orang-orang India itu termasuk di antara 128 pencari suaka, bepergian dengan tiga kapal, yang dicegat minggu lalu dan dikirim untuk diproses di lepas pantai, lapor Australian Associated Press hari ini. “Kapal pertama ditemukan pada Selasa dengan 18 orang dari India yang diinterogasi di Darwin,” kata Mark Binskin, penjabat komandan Operasi Sovereign Borders. .googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Sementara itu, pihak berwenang hari ini mencegat sebuah kapal yang membawa 80 pencari suaka di tengah kunjungan Abbott ke Indonesia yang kemungkinan akan didominasi oleh pembicaraan tentang masalah imigrasi.Kunjungan Abbott terjadi tiga hari setelah sebuah kapal yang penuh dengan pencari suaka dalam perjalanan ke Australia tenggelam di perairan Indonesia, 29 tewas dan puluhan lainnya hilang. Indonesia sering dijadikan tempat transit oleh para pencari suaka yang putus asa untuk mencapai Pulau Christmas Australia dengan harapan memulai kehidupan yang lebih baik. Ribuan orang naik perahu nelayan reyot setiap tahun untuk melakukan perjalanan yang seringkali mematikan, yang biasanya melintasi sekitar 340 kilometer laut lepas. Abbott berada di bawah tekanan di dalam negeri untuk membendung banjir pencari suaka saat dia menuju ke Indonesia untuk berbicara dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kedatangan terakhir dilaporkan di Christmas Island. Anggota dewan Christmas Island dan pemimpin serikat pekerja Gordon Thomson mentweet bahwa sekitar 80 pria, wanita dan anak-anak telah muncul. Thomson juga membenarkan bahwa rombongan tersebut tiba dengan dua kapal angkatan laut. Sementara itu, sebuah kapal yang diyakini membawa lebih dari 100 pencari suaka dari Timur Tengah tenggelam di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat setelah dihantam gelombang tinggi. Pencarian dilanjutkan pada hari Senin untuk puluhan orang yang diyakini hilang setelah 35 orang yang selamat berhasil diselamatkan.