Seorang mantan sersan staf Angkatan Darat Singapura beretnis India telah dipenjara selama satu tahun karena menyembunyikan pelacur, kata sebuah laporan hari ini.
Muralidharan Pillai (53) mengaku bersalah pada bulan April atas pelanggaran termasuk pengadaan dan perumahan enam wanita Filipina untuk prostitusi dan hidup dari penghasilan mereka, lapor ‘The Straits Times’.
Dalam persidangan pada bulan Oktober 2011, Pengadilan Negeri mendengar bahwa seorang pekerja sosial memberi tahu polisi bahwa tiga warga Filipina dipaksa bekerja sebagai pelacur di sebuah bar bernama ‘Face 2 Face’. Penggerebekan polisi pun terjadi dan tujuh wanita Filipina ditangkap dari bar. Salah satu yang ditangkap adalah agen pengadaan perempuan dari Filipina.
Para pelacur memberi Pillai setengah dari penghasilan mereka.
Investigasi mengungkapkan bahwa salah satu wanita memberi Pillai sebanyak SGD 13.000 (USD 10.252) hanya dalam lima bulan di tahun 2011 dari penghasilannya.
Pillai, yang menikah dengan seorang Filipina dan memiliki seorang putra berusia lima tahun, meninggalkan angkatan bersenjata pada tahun 1997. Pada tahun 2008 ia mendirikan bar ‘Face 2 Face’ dan bisnis catering.
Pengacara Pillai, N Kanagavijayan, kemarin memohon keringanan hukuman, mengatakan kepada pengadilan bahwa kliennya menghadapi proses kebangkrutan. Pillai bisa dipenjara hingga lima tahun dan denda SGD 10.000.
Seorang mantan sersan staf Angkatan Bersenjata Singapura beretnis India telah dipenjara selama satu tahun karena menyembunyikan pelacur, kata sebuah laporan hari ini. Muralidharan Pillai (53) mengaku bersalah pada bulan April atas pelanggaran yang mencakup pengadaan dan penampungan enam wanita Filipina untuk prostitusi dan hidup dari penghasilan mereka, ‘The Straits Times’ melaporkan. Dalam persidangan pada bulan Oktober 2011, Pengadilan Negeri mendengar bahwa seorang pekerja sosial memberi tahu polisi bahwa tiga warga Filipina dipaksa bekerja sebagai pelacur di sebuah bar bernama ‘Face 2 Face’. Penggerebekan polisi pun terjadi dan tujuh wanita Filipina ditangkap dari bar. Salah satu yang ditangkap adalah agen pengadaan perempuan dari Filipina. Para pelacur memberi Pillai setengah dari penghasilan mereka. Investigasi mengungkapkan bahwa salah satu wanita memberi Pillai sebanyak SGD 13.000 (USD 10.252) hanya dalam waktu lima bulan di tahun 2011. penghasilannya. Pillai, yang menikah dengan seorang Filipina dan memiliki seorang putra berusia lima tahun, meninggalkan angkatan bersenjata pada tahun 1997. Ia mendirikan bar ‘Face 2 Face’ dan bisnis katering makanan pada tahun 2008. Pengacara pembela N Kanagavijayan mengatakan kepada pengadilan bahwa kliennya menghadapi proses kebangkrutan. Pillai bisa dipenjara hingga lima tahun dan denda SGD 10.000.