Washington: AS pada hari Rabu mengutuk penembakan sebuah sekolah PBB di Gaza, tetapi menolak untuk memilih Israel untuk itu.
AS mengutuk penembakan sekolah PBB di Gaza yang dilaporkan membunuh dan melukai warga Palestina yang tidak bersalah, termasuk anak-anak dan pekerja kemanusiaan PBB,” kata juru bicara Gedung Putih Eric Schultz kepada wartawan di atas Air Xinhua, menurut Xinhua. Force One mengatakan dalam perjalanan ke Joint Pangkalan Andrews di luar Washington DC
“Kami sangat prihatin bahwa ribuan warga Palestina yang terlantar secara internal, yang telah diminta oleh tentara Israel untuk mengosongkan rumah mereka, tidak aman di tempat penampungan yang ditunjuk PBB di Gaza ini,” tambahnya.
Sedikitnya 16 orang tewas Rabu pagi ketika sekolah yang dikelola PBB yang berfungsi sebagai tempat berlindung di Gaza utara dihantam oleh serangan udara Israel, yang memicu kemarahan dari seluruh dunia.
Baik Schultz maupun juru bicara Departemen Luar Negeri Marie Harf menolak menyebut nama Israel atas serangan itu, malah menekankan pentingnya “penyelidikan penuh dan cepat untuk menentukan fakta.”
“Kami juga mengutuk mereka yang bertanggung jawab menyembunyikan senjata di fasilitas PBB di Gaza,” kata Schultz. “Semua tindakan ini melanggar pemahaman internasional tentang kenetralan PBB.”
Washington: AS pada hari Rabu mengutuk penembakan sekolah PBB di Gaza, tetapi menolak untuk memilih Israel untuk itu. AS mengutuk penembakan sekolah PBB di Gaza yang dilaporkan membunuh dan melukai warga Palestina yang tidak bersalah, termasuk anak-anak dan pekerja kemanusiaan PBB.” Xinhua mengutip juru bicara Gedung Putih Eric Schultz yang mengatakan kepada wartawan di atas Air Force One sedang dalam perjalanan ke Pangkalan Bersama Andrews di luar Washington DC mengatakan: “Kami sangat prihatin bahwa ribuan warga Palestina yang terlantar secara internal, yang telah dipanggil oleh militer Israel untuk mengosongkan rumah mereka, tidak aman di tempat penampungan yang ditunjuk PBB di Gaza ini,” tambahnya.googletag.cmd. push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); );Setidaknya 16 orang tewas Rabu pagi ketika sekolah yang dikelola PBB yang berfungsi sebagai tempat perlindungan di Gaza utara dihantam oleh Serangan udara Israel, memicu kemarahan dari seluruh dunia. Baik Schultz maupun juru bicara Departemen Luar Negeri Marie Harf menolak menyebut nama Israel atas serangan itu, alih-alih menyebutkan pentingnya “penyelidikan yang lengkap dan cepat untuk menentukan fakta”. “Kami juga mengutuk mereka yang bertanggung jawab menyembunyikan senjata di fasilitas PBB di Gaza,” kata Schultz. “Semua tindakan ini melanggar pemahaman internasional tentang kenetralan PBB.”