WASHINGTON: Amerika Serikat mengutuk keras “pembunuhan brutal” terhadap blogger dan penulis terkemuka Amerika Avijit Roy di Bangladesh, dan menyebut pembunuhan itu sebagai tindakan pengecut.

“Amerika Serikat mengutuk keras pembunuhan brutal Avijit Roy, yang sangat mengerikan dalam kebrutalan dan kepengecutannya,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki kemarin.

“Avijit adalah seorang jurnalis, seorang humanis, seorang pria dan seorang teman, dan kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga dan teman-temannya. Dia diambil dari kami dalam tindakan kekerasan yang mengejutkan,” katanya.

Ini bukan sekadar serangan terhadap seseorang, tapi serangan pengecut terhadap prinsip-prinsip universal yang tercantum dalam konstitusi Bangladesh dan tradisi kebebasan intelektual dan wacana keagamaan yang dibanggakan negara itu, kata Psaki.

Hindu American Foundation (HAF) juga mengutuk keras pembunuhan brutal terhadap Roy, warga Amerika-Bangladesh yang tinggal di Atlanta, seorang humanis asal Hindu dan seorang kritikus vokal fundamentalisme agama.

Roy, 44, diserang oleh penyerang yang membawa parang saat kembali dari pameran buku di Universitas Dhaka.

Istrinya dan sesama blogger Rafida Ahmed juga menderita luka serius dalam serangan itu dan masih dalam kondisi kritis di rumah sakit.

“Pikiran dan doa kami bersama orang-orang terkasih Avijit, dan kami berharap Rafida bisa pulih sepenuhnya dan cepat,” kata Samir Kalra, direktur senior Hak Asasi Manusia HAF.

“Kami menyerukan polisi Bangladesh untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan cepat serta menemukan siapa yang bertanggung jawab atas serangan keji ini,” katanya.

“Serangan terhadap Avijit dan Rafida hanyalah upaya terbaru kelompok Islam di Bangladesh untuk membungkam kebebasan berpendapat dan melemahkan tatanan sekuler negara tersebut,” kata Jay.

Kansara, direktur hubungan pemerintah HAF, yang baru saja kembali dari misi pencarian fakta hak asasi manusia ke Bangladesh awal bulan ini.

“Organisasi seperti JeI dan Ansar Bangla-7 menimbulkan ancaman nyata terhadap demokrasi, kebebasan berpikir dan pluralisme agama di Bangladesh, dan harus dikonfrontasi oleh pemerintah dengan cara sekuat tenaga,” katanya.

Togel HK