GAZA/YERUSALEM: Sedikitnya 35 warga Palestina tewas dan sekitar 200 orang terluka sejak Israel melancarkan operasi militer yang disebut Protective Edge untuk menghentikan serangan roket dari Jalur Gaza, kata sumber medis Palestina pada Rabu.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qidra mengatakan 11 orang tewas pada hari Rabu, termasuk seorang wanita berusia 80 tahun dan lima anak.
Lima orang lainnya juga tewas ketika artileri angkatan udara dan angkatan laut Israel membombardir Jalur Gaza.
Tentara Israel sebelumnya mengatakan mereka telah membunuh pemimpin Islam Abdullah Daif-Allahd, yang diyakini bertanggung jawab menembakkan roket ke Israel, dalam operasi gabungan antara angkatan bersenjata dan badan intelijen.
Milisi Palestina menembakkan 45 roket ke Israel tengah dan selatan pada Selasa malam tanpa menimbulkan korban, dan melanjutkan serangan mereka pada hari Rabu, memicu peringatan serangan udara di kota Ashkelon dan Tel Aviv.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menanggapi serangan roket pada Selasa malam dengan membom 160 sasaran faksi Islam di Jalur Gaza, menyebabkan sedikitnya enam orang tewas.
Lima anggota Brigade Al-Qassam juga tewas ketika mencoba menyusup ke Israel melalui laut.
Sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel mencegat sebagian besar roket yang diluncurkan pihak Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak mengesampingkan serangan darat terhadap Gaza dan Kabinet Keamanan Israel telah memanggil 40.000 tentara cadangan untuk secara bertahap memperkuat pasukan reguler di perbatasan dengan Jalur Gaza.
Netanyahu mengatakan pada hari Selasa bahwa Israel harus bersiap untuk “kampanye yang panjang, berkelanjutan dan keras melawan Gaza”.
Krisis terbaru antara Israel dan Palestina meletus pada 12 Juni ketika Israel memulai pencarian besar-besaran terhadap tiga mahasiswa seminari Yahudi yang hilang di Tepi Barat dan ditemukan terbunuh pekan lalu.
Israel menyalahkan penculikan tersebut pada gerakan Islam Palestina Hamas, yang membantah terlibat dalam kematian tiga warga Israel, dan telah menangkap 500 orang, sebagian besar dari mereka terkait dengan kelompok tersebut.
Ketegangan antara kedua belah pihak berkobar setelah seorang remaja Palestina diculik di Yerusalem pekan lalu dan ditemukan tewas terbakar beberapa jam kemudian dalam pembunuhan balas dendam atas pembunuhan tiga mahasiswa Israel.
Pasukan keamanan Israel menangkap enam orang sehubungan dengan pembunuhan tersebut, salah satunya mengakui dan mengkonfirmasi keterlibatan terdakwa lainnya.