BERLIN: Jerman akan mengirimkan pasokan bantuan kepada ribuan warga Yezidi dan kelompok agama minoritas lainnya yang melarikan diri dari teror militan Negara Islam (ISIS) di Irak utara, di tengah indikasi bahwa Jerman juga mungkin memasok senjata kepada pasukan Kurdi yang memerangi kelompok jihad.
Empat pesawat angkut Transall pertama milik militer Jerman yang membawa sekitar 36 ton makanan, obat-obatan, selimut dan bantuan kemanusiaan lainnya akan terbang ke kota Erbil di Irak utara hari ini, Kementerian Pertahanan mengumumkan kemarin.
Di Erbil, mereka akan diserahkan kepada organisasi-organisasi PBB untuk didistribusikan lebih lanjut kepada para pengungsi yang berdatangan ke wilayah Kurdi di Irak utara, katanya dalam sebuah pernyataan.
Jerman kemarin menjanjikan 20 juta euro untuk bantuan darurat kemanusiaan selain 4,4 juta euro yang dijanjikan sebelumnya. Hal ini terjadi setelah adanya seruan baru dari PBB untuk meminta dukungan internasional guna meringankan penderitaan para pengungsi.
Pada hari Kamis, PBB menyatakan krisis di Irak utara sebagai tingkat darurat tertinggi, yang berdampak pada lebih dari 1 juta orang. Sekitar 50.000 pengungsi masih perlu mencari rumah di wilayah Kurdi, menurut perkiraan PBB.
Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel mengindikasikan bahwa memasok senjata kepada pasukan Irak dan Kurdi adalah sebuah pilihan bagi pemerintahannya.
Merujuk pada larangan konstitusional terhadap ekspor senjata Jerman ke zona konflik, ia mengatakan dalam sebuah wawancara surat kabar bahwa “kita harus memanfaatkan ruang untuk bermanuver, yang memberi kita kerangka politik dan hukum untuk ekspor senjata”.
“Kekejaman yang dilakukan oleh militan Negara Islam (ISIS) terhadap kelompok minoritas di utara Irak – Yezidi, Kristen dan lainnya – sangat mengejutkan. Untuk menghentikan kemajuan kelompok ekstremis ini dan membantu para korban teror mereka, adalah tanggung jawab seluruh dunia internasional. masyarakat.” kata rektor.
Pandangan serupa juga diungkapkan Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier.
Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen sebelumnya mengatakan Jerman akan mendukung upaya tentara Irak untuk melawan militan ISIS dengan memberikan bantuan militer tidak mematikan seperti kendaraan lapis baja, helm, peralatan penglihatan malam, dan lain-lain.
Tekanan meningkat terhadap Jerman untuk memasok senjata kepada pasukan Kurdi sejak Amerika dan Perancis mulai mempersenjatai mereka. Para menteri luar negeri Uni Eropa akan mengadakan pertemuan darurat di Brussels pada hari Jumat untuk membahas posisi bersama mengenai pasokan senjata ke Irak dan bantuan kepada populasi pengungsi.