Presiden Uganda Yoweri Museveni mengatakan pada hari Senin bahwa para pemimpin akan bergabung melawan pasukan yang bersekutu dengan mantan wakil presiden Sudan Selatan Riek Machar jika dia gagal menanggapi kesepakatan gencatan senjata yang ditawarkan kepadanya.

Otoritas Pembangunan Antarpemerintah, sebuah badan regional, akan “mengalahkan” Machar untuk mencegah eskalasi kekerasan lebih lanjut di negara baru itu, lapor Xinhua mengutip media lokal.

“Kami memberinya (Machar) empat hari dan jika dia tidak (mematuhi perjanjian), kami harus mengejarnya. Itulah yang kami sepakati,” kata Museveni di ibu kota Sudan Selatan, Juba.

Pemerintah Sudan Selatan sebelumnya mengatakan mereka telah menyetujui gencatan senjata, tetapi Machar menolaknya dan menuntut mekanisme untuk memantau gencatan senjata.

Selama dua minggu terakhir, Sudan Selatan telah menyaksikan bentrokan antara dua faksi militer, satu keturunan dari suku Dinka, yang menjadi anggota Presiden Sudan Selatan Salva Kiir Mayardit, dan yang lainnya keturunan dari suku Nuer, yang menjadi milik Machar, yang dituduh . rencana untuk menggulingkan pemerintah.

Bentrokan itu telah menyebabkan ribuan orang tewas, lebih dari 121.600 warga sipil mengungsi dan sekitar 63.000 lainnya berlindung di berbagai kompleks PBB di seluruh negeri, menurut laporan PBB.

game slot gacor