ROMA: Pengapungan kembali kapal pesiar Costa Concordia milik Italia yang bernasib buruk akan dimulai pada hari Senin, dengan operasi pemulihan berisiko tinggi untuk mengangkat lambung kapal yang berkarat menjelang perjalanan terakhirnya ke galangan kapal tempat kapal itu dibangun.

Lebih dari dua setengah tahun setelah kapal tersebut jatuh di pulau Giglio dalam bencana malam hari yang menyebabkan 32 orang tewas, rencananya adalah untuk mengangkat dan memindahkan kapal berbobot 114.500 ton tersebut dalam sebuah operasi yang rumit dan belum pernah terjadi sebelumnya.

“Fase paling kritis adalah hari pertama, untuk mengangkat bangkai kapal untuk pertama kalinya. Mengapungkan kapal penumpang sebesar ini belum pernah dilakukan sebelumnya,” kata Nick Sloane dari Afrika Selatan, yang memegang kendali penyimpanan, kata AFP.

Kapal itu terbalik pada bulan September dan saat ini berada di platform bawah air yang besar.

Tiga puluh tank atau “sponson” yang dilas ke samping akan bertindak sebagai sistem pneumatik raksasa untuk mengangkatnya.

Di bawah pengawasan media dunia, operasi tersebut diperkirakan akan dimulai pada hari Senin dengan para pekerja memompa udara bertekanan ke dalam jaminan untuk mengangkat Concordia sejauh dua meter.

“Kita berbicara tentang kota terapung yang mampu menampung ribuan penumpang, dengan berliter-liter polutan seperti minyak, deterjen, dan bahan kimia limbah masih ada di dalamnya,” kata Giorgia Monti dari Greenpeace, yang mengirimkan tim observasi untuk memantau operasi tersebut.

Kapal tunda kemudian akan menarik bangkai kapal sejauh 30 meter ke arah timur dan mengamankannya dengan jangkar sebelum perlahan-lahan mengangkatnya kembali sejauh 10 meter, dan para insinyur memeriksa setiap dek untuk mengetahui adanya kerusakan struktural baru saat kapal tersebut muncul dari laut.

Seluruh prosedur diperkirakan memakan waktu sekitar enam hari. Biaya penyelamatan sejauh ini diperkirakan sekitar 1,1 miliar euro (USD 1,5 miliar), termasuk 100 juta euro untuk pembongkaran tersebut.

Kapal mewah tersebut – dua kali ukuran Titanic – menabrak batu di lepas pantai pulau kecil Giglio pada bulan Januari 2012, terbalik dengan 4.229 orang dari 70 negara di dalamnya. Kapten kapal, Francesco Schettino, saat ini diadili atas tuduhan pembunuhan, menyebabkan kapal karam dan meninggalkan kapal sebelum semua penumpang dievakuasi.

Jenazah salah satu korban, pelayan India Russel Rebello, masih hilang dan jenazahnya mungkin ditemukan saat kapal diapungkan kembali atau dibongkar.

Perjalanan empat hari ke Genoa penuh dengan potensi bahaya lingkungan. Kapal tersebut juga diperkirakan akan membocorkan sekitar 263.000 meter kubik air terkontaminasi yang membanjiri dek bawahnya, sementara masih ada kekhawatiran mengenai perkiraan 100 ton bahan bakar yang tidak dapat disedot ketika tangki dikosongkan setelah kecelakaan tersebut. bukan.

Toto SGP