ISLAMABAD: Ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah yang dipimpin oleh pemimpin oposisi Imran Khan mencapai Islamabad hari ini dengan tujuan menggulingkan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif.
Kelompok oposisi, yang dipimpin oleh pemain kriket yang menjadi politisi Khan dan ulama Kanada Tahirul Qadri, akan melakukan protes di ibu kota untuk menekan Sharif agar mengadakan pemilihan umum dini, kurang dari setahun setelah kemenangan besarnya di kotak suara.
Para pengunjuk rasa datang ke sini dari Lahore setelah menempuh jarak lebih dari 300 km dalam waktu lebih dari 35 jam.
Berpidato di depan ribuan pendukungnya di pagi hari di tengah hujan, Khan mengumumkan bahwa ia akan melakukan aksi duduk mulai jam 3 sore hari ini hingga penggulingan Sharif.
“Saya tidak menggagalkan demokrasi karena tidak ada demokrasi di negara ini. Kami tidak akan pergi sampai Nawaz Sharif mengundurkan diri,” katanya kepada para pendukungnya.
Para pemimpin senior partainya dan para pekerjanya juga menyuarakan sentimen yang sama ketika mereka meneriakkan slogan “Go Nawaz Go”.
Hujan dan perjalanan berdampak buruk pada Khan, yang tidak tidur selama 40 jam, kata para pendukungnya.
Menurut Pervez Khattak, ketua menteri partainya di provinsi Khyber-Pakhtunkhwa, Khan menderita demam tinggi. Ia meminta para pekerja berdoa agar Khan cepat sembuh.
Ribuan pendukung “pawai revolusi” Qadri juga mencapai lokasi terpisah di Islamabad.
Qazi Faiz, juru bicara Qadri, mengatakan ulama tersebut menderita sakit tenggorokan, namun akan menangani para pekerja tersebut.
Baik Khan maupun Qadri pada awalnya berencana melakukan aksi bersama untuk menggulingkan Sharif, namun kemudian timbul perbedaan pendapat di antara keduanya.
Pemerintah mengharapkan para pengunjuk rasa untuk membubarkan diri secara damai, karena upaya pintu belakang sudah dilakukan untuk memenuhi beberapa tuntutan Khan dan Qadri, yang kini melakukan protes secara terpisah terhadap dugaan perusakan kotak suara tahun lalu.
Khan memulai ‘Azadi March’ dari kediamannya di Zamanpark di Lahore, sementara Qadri memulai ‘Inqelab March’ (pawai revolusioner) dari kawasan Model Town di kota tersebut.
Khan telah menggarisbawahi tuntutannya dengan mengatakan bahwa Sharif harus mengundurkan diri dan pemerintahan sementara harus dibentuk untuk mengadakan pemilihan umum baru di negara tersebut.
Sebelumnya kemarin, ketika prosesi yang dipimpin oleh Khan melewati kota Gujranwala, bentrokan terjadi antara konvoinya dan pendukung Liga Muslim Pakistan-N Sharif setelah tembakan dilepaskan ke kendaraan Khan.
Sharif mengumumkan Selasa lalu bahwa panel tiga hakim Mahkamah Agung telah ditunjuk untuk menyelidiki tuduhan kecurangan dalam pemilu.
Pemerintah telah mengerahkan ribuan polisi dan tentara paramiliter untuk menjaga hukum dan ketertiban.