KATHMANDU: Seorang pendaki asal Jepang, yang kehilangan sembilan jarinya karena radang dingin, akan menjadi orang pertama yang mendaki Gunung Everest saat Nepal membuka kembali puncak tersebut untuk pendakian setelah gempa bumi mematikan pada 25 April yang memicu longsoran salju yang menewaskan 18 pendaki.

Nobokazu Kuriki (33) asal Tokyo mendaki puncak tertinggi dunia dari sisi Nepal melalui jalur normal pada 25 Agustus.

Departemen Pariwisata di bawah Kementerian Pariwisata Kebudayaan dan Penerbangan Sipil (MoCTCA) telah memberikan izin untuk mendaki Gunung Everest untuk pertama kalinya setelah gempa bumi dahsyat pada tanggal 25 April, lapor myrepublica.com.

Kuriki akan ditemani oleh seorang fotografer Jepang Masaru Kadotani ke Camp II dan empat staf pendukung lainnya ke base camp.

Dia akan melakukan upaya solo di puncak Everest setinggi 8.850 meter di sepanjang rute normal Southeast Ridge yang dirintis pada tahun 1953 oleh Sir Edmund Hillary dan Sherpa Tenzing Norgay.

“Kami sangat bangga memberikan izin kepada tim Jepang yang terdiri dari dua orang yang akan mendaki Everest setelah gempa dan menyebarkan pesan bahwa Everest terbuka untuk ekspedisi,” kata Menteri Pariwisata Kripasur Sherpa.

“Saya merasa sangat senang memberikan izin ini pada musim gugur di saat gempa telah menyebabkan banyak kerugian bagi industri pariwisata kita,” kata Sherpa.

Menteri mengatakan hal ini akan memberikan pesan positif tentang Nepal secara internasional dan saya yakin hal ini akan mendorong pengunjung lain untuk datang.

Ini merupakan upaya kelima Kuruki mendaki Everest. Dia mencoba dua kali dari sisi Tibet dan dua kali dari sisi Nepal.

“Saya kehilangan sembilan jari saya pada tahun 2012 ketika mencoba mendaki Everest, namun hal itu tidak membuat saya kehilangan harapan. Saya harap saya akan sukses kali ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia ingin menyebarkan pesan bahwa Nepal aman dan membantu. dalam kebangkitan pariwisata pegunungan di Nepal.

“Everest telah dilanda tragedi dalam dua tahun terakhir, dan saya ingin membantu Nepal menghidupkan kembali pariwisatanya,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia berencana untuk mencapai puncak pada pertengahan September.

Musim gugur, yang dimulai bulan depan, biasanya tidak populer di kalangan pendaki karena cuacanya sangat dingin dan hari-harinya lebih pendek.

Gempa bumi dahsyat yang melanda negara Himalaya pada tanggal 25 April menewaskan lebih dari 8.800 orang, termasuk sejumlah pendaki dan pendaki asing.

Selain longsor di Everest, bencana ini juga menghancurkan rute trekking Langtang yang populer, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan masa depan industri pariwisata yang penting, yang memberi makan ribuan orang di seluruh Nepal.

Pendakian gunung merupakan sumber pendapatan utama bagi Nepal, yang memiliki delapan dari 14 puncak di dunia dengan ketinggian lebih dari 8.000 meter.

lagu togel