COLOMBO: Menteri Perikanan Sri Lanka Dr Rajitha Senaratne mengatakan tidak ada kemungkinan untuk melepaskan kapal nelayan Tamil Nadu yang ditahan meskipun 94 nelayan dipulangkan ke India pada hari Sabtu.

“Saya kira tidak mungkin melepaskan perahu-perahu itu,” kata Senaratne kepada Express ketika ditanya tentang nasib 63 perahu yang ditahan di Jaffna dan Mannar sejak Juni.

Sri Lanka berpandangan bahwa menahan kapal akan menghalangi nelayan Tamil Nadu dan Puducherry melakukan perburuan liar di perairan Lanka.

Para pejabat dari pemerintah India, Sri Lanka dan Tamil Nadu akan bertemu di New Delhi pada tanggal 29 Agustus untuk membahas metode penangkapan ikan berkelanjutan di perairan antara Sri Lanka dan India.

Sementara itu, para nelayan dari pesisir Ramanathapuram, Rameswaram, Pudukkottai, Thanjavur, Nagapattinam dan Karaikal bertemu di Chennai pada hari Sabtu untuk membahas masalah nelayan Indo-Lanka di bawah naungan unit Tamil Nadu dari Partai Bharatiya Janata.

Pemimpin ‘Aliansi Pembebasan Nelayan yang Tidak Bersalah’, Arulanandam, mengatakan kepada Express melalui telepon bahwa perwakilan nelayan ingin pemerintah BJP menemukan “solusi permanen” untuk masalah ini melalui pembicaraan dengan pihak berwenang Lanka.

Presiden Lanka Mahinda Rajapaksa juga menyerukan solusi permanen.

“Kami lelah menyaksikan ritual berulang-ulang dimana para nelayan kami ditangkap dan kemudian dilepaskan tanpa perahu mereka. Pemerintah harus menyadari bahwa ini bukan hanya soal penghidupan para nelayan, tapi juga harga diri mereka,” kata Arulanandam.

Ketika ditanya apa yang menurutnya merupakan solusi permanen, ia mengatakan bahwa nelayan Tamil Nadu dan Puducherry harus diizinkan menangkap ikan tanpa hambatan selama beberapa hari tertentu, “katakanlah dua atau tiga hari dalam seminggu.”

Mengenai skema yang mendorong para nelayan untuk mencari ikan di laut dalam dan menghindari Selat Palk dan Teluk Palk, ia mengatakan bahwa “beberapa orang akan memilih hal tersebut.” Namun, ia merasa bahwa mengizinkan kombinasi penangkapan ikan di perairan darat dan laut dalam adalah hal yang paling realistis dan masuk akal untuk dilakukan.

Arulanandam mengeluhkan perahu-perahu yang disimpan oleh Sri Lanka akan diunggulkan karena sudah lama tidak digunakan. Awalnya, Angkatan Laut Lanka menyalakan mesin selama beberapa waktu setiap hari. Namun mereka berhenti, sehingga perahu-perahu tersebut tidak dapat digunakan lagi, katanya.

Arulanandam menentang politisasi persoalan nelayan. “Nelayan yang tulus tidak akan mau dipolitisasi. Mereka yang melancarkan agitasi, mengeluarkan pernyataan dan memberikan wawancara di TV sebenarnya bukan dari komunitas nelayan,” klaimnya.

Result Sydney